Apakah Guna Payudara?

you-know-youre-a-breastfeeding-mom-when-you-decide-what-to-wear-based-on-how-easily-accessible-you-breasts-will-be-1cd68

Kalau bukan dari Tweet di atas saya lumayan lupa kalau masih ada orang yang mempermasalahkan perempuan yang menyusui bayinya di tempat umum. Bukan karena saya tidak peduli, tapi karena sepuluh tahun lewat saya termasuk di antaranya. Bukan yang mempermasalahkan, tetapi yang menyusui di tempat umum (jika perlu).

Selama ini saya kira sebagian besar ibu sudah lebih baik nasib saya dulu. Yang untuk mencari atasan yang “breastfeeding friendly” saja sulit sekali. Sampai saya sempat ingin membuat lini pakaian khusus untuk itu.

Tetapi rupanya saya tidak begitu bakat bisnis dan memberikan brief ke tukang jahit, akhirnya tak terlaksana ide tersebut. Walhasil saya sering harus mengalah menggunakan dua lapis atasan, bagian dalamnya tanktop supaya kulit perut saya tidak seperti kulit bedug yang diangin-anginkan di siang hari bolong.

Kain penutup ibu menyusui? Dulu belum ada. Lagian jika saya coba menutup anak dulu, setelah dia lewat 7 bulan, dia belajar menyingkap apa pun yang membuat dia tidak bisa melihat dunia sekitarnya.

Tapi rupanya pilihan untuk produk semakin banyak untuk ibu menyusui. Tetapi sayangnya pilihan manusianya tetapi itu itu saja. Jika menilik thread di atas, cukup banyak yang mendukung ibu menyusui di mana saja, tetapi tidak sedikit pula yang merasa tak nyaman, bahkan terganggu dengan bayi menetek di sekitarnya.

Ada pula yang menyamakan proses ini dengan buang air besar di tempat umum (hello?). Mengutip salah satu jawaban di thread itu juga, if you feed someone with your shit, then you can compare those two processes. 

Sulit rasanya berempati dengan orang-orang yang menegur seorang perempuan karena hal ini. Paling tidak dengan hanya mengingat bahwa dia punya ibu, kemungkinan besar pernah disusui, bagaimana bayi jika lapar tidak bisa menunggu, betapa alaminya proses tersebut, dan itu adalah fungsi utama payudara sebelum dibuat seksual oleh PRIA, mereka harusnya belajar untuk menggigit lidahnya dan diam saja jika tak bisa menawarkan hal baik ke ibu tersebut. Bukan malah mengusulkan untuk mereka menyusui di WC (kecuali kalau mereka lapar membawa makanan ke WC dan makan di sana).

Saya berharap kalau ini eksklusif terjadi di Amerika Serikat, dan bukan di sini. Tetapi kembali lagi, saya tidak tahu keadaannya bagaimana sekarang. Sepuluh tahun yang lalu saya akan menyusui di mana saja anak minta. Mungkin tidak ada yang berani menegur karena muka judes saya. Atau ada yang memelototi atau melihat payudara sambil terangsang, but I didn’t care. I just want to feed my child. And she was hungry. Mungkin ada yang punya pengalaman dan ingin share keadaan di sini sekarang bagaimana? Saya ingin dengar!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s