Beberapa hari yang lalu, saya menulis sebuah post singkat di akun salah satu media sosial pribadi. Kurang lebih maksud tulisan saya itu begini:
“Ternyata semakin berumur, level kebahagiaan gue gampang diraih. Atau justru makin rendah? It does not take much to make me happy. Barusan gak ngantri pas beli pecel di tempat yang biasanya ngantrinya lama aja, bisa tiba-tiba seneng banget.”
It seems trivial. Tapi namanya rasa bahagia, ternyata tidak ada bisa yang tahu datangnya kapan. Dan entah ada angin dari mana, tau-tau ada perasaan senang.
Lalu saya mengingat lagi hal-hal kecil yang terjadi selama sepekan terakhir. Dari tulisan minggu lalu, sampai ke tulisan minggu ini. Ternyata banyak hal-hal kecil yang membuat saya senang saat semuanya terjadi.

Mungkin bukan sesuatu seperti ‘you walk to stop and smell the roses‘, karena bagaimanapun juga, susah juga jalan di Jakarta dan membaui bunga mawar di pinggir jalan, yang hampir tidak pernah ada. Tetapi mengambil perumpamaan yang sama, ada cukup banyak kejadian sederhana yang, paling tidak, menghadirkan senyum sejenak:
- Tidak perlu antri makanan sama sekali, padahal biasanya bisa antri 20 menit-an.
- Dapat supir Uber atau Grab yang tahu jalan, sehingga saya bisa sempat tidur sejenak di perjalanan.
- Menonton bioskop dalam keadaan tenang, karena di sekeliling tidak ada penonton yang berisik dan menyalakan gadget sepanjang film.
-
Punya waktu untuk berolahraga yang cukup.
-
Karena sudah berolahraga, tidur bisa kembali normal ke 7-8 jam di malam hari.
-
Karena tidur cukup, maka sudah beberapa minggu ini tidak sakit, di saat cuaca tidak menentu.
-
Menyelesaikan membaca buku.
-
Bertemu langsung dengan kawan, dan tertawa bersama.
-
Berhasil membuat playlist lagu-lagu yang menemani tidur.
-
Tagihan telpon berkurang sampai 65%.
-
Menemukan tontonan-tontonan televisi/streaming baru yang menyenangkan.
Tentu saja, ada saatnya nanti semua hal di atas ini berbalik 180 derajat, sehingga yang ada saya menyumpah serapahi hari-hari saya.
Jangan khawatir. Semuanya pernah terjadi. Tapi yang jelas, tulisan ini bisa saya baca lagi nantinya, sebagai pengingat bahwa saya pernah mendapati hal-hal kecil yang, tanpa bisa dijelaskan lebih panjang lagi, bisa membuat saya bahagia.
Sometimes it doesn’t take much to make us feel inexplicably happy.
But if you have to list those down, what’s yours?

baca tulisan mas bikin saya tersenyum (tersenyum berarti senang,… senang tandanya bahagia)…well sebetulnya ga perlu hal2 besar dan luarr biasa utk bisa bahagia….buat saya ketika ngegym dan ga perlu ngantri alat itu udah salah satu hal sederhana yg bikin bahagia……..it depend on us how we wants to be happy
SukaSuka
Ahahaha … Menunggu buat olahraga atau pakai alat di gym itu emang nyebelin. Belum lagi pas olahraganya ditungguin.
SukaSuka
bahagia setelah bisa maksain bangun pagi, dan keluar kamar untuk sekedar menghirup udara segar di luar, apalagi cukup niat buat lari pagi. setelahnya keringetan dan bahagia menjalar
SukaSuka
Nice! Bangun pagi itu memang kunci.
SukaSuka
Dengerin lagunya justin bieber sebelum doi jadi kemakik kayak sekarang, lagunya ena ena hihi
SukaSuka
Hahaha. Kemakik itu apa? Kemayu tapi laki(k)?
SukaSuka
Kalau kata orang surabaya kemakik itu semacam kemlinthi atau mayak.
Eh ndak ada yang tahu mayak ya? ehehehe
Ndak ada padanan kata yang pas sih, dibilang nakal tapi diatasnya gitu lah wkwkwk
Anyway, bahagia itu bisa ngomong bahasa suroboyoan tanpa jancuk-jancukan wkwkwkwkw
SukaSuka
You are happy then you feel happy. Bukan small things make you happy. Karena manusia itu adalah aksi dan reaksi. Kalau kamu bahagia, hanya sedikit hal yang bisa membuatmu tidak bahagia, jadi persentase hal yang membuatmu bahagia membesar… yes? No? No? Yes?
SukaSuka
Listing it down… 1. Gw bisa lari
2. Bisa makan cukuo
3. Dompet ada duit
4. Tidur semalam nyenyak
5. Dibangunin dengan ciuman *ceileh
SukaSuka
Clearly number 5 is a show-off.
SukaSuka
Vanity is the devil’s favourite sin, isn’t it?
SukaSuka
He eh. Makanya jangan pamer. Ntar dikira anak setan.
SukaSuka
Oh well… depends on the perspective and social judgement kan?
SukaSuka
Pak dokter serius deh.
SukaSuka
Hmmm. I don’t know what to say or how to respond, except surrendering to the old adage of “follow what the doctor orders”?
SukaSuka
Dokter jaman sekarang tidak memberikan order, we consult, the decision still in the clients’ (patients’) hand
SukaSuka
Kalau pasiennya submissive?
SukaSuka
Role play dong
SukaSuka
Ato pesta kostum buat Halloween.
SukaSuka
And when you make the list, how much time have passed before you write yourself as things that make you happy.
SukaSuka
Hmmm. Immediately. You’re right. Completing a new writing every week makes me happy. Happy as in, “whew, finally, this week’s task is completed.” Thanks for the reminder. 😉
SukaSuka
kak Nauval, playlist tidurnya kalau boleh aku mau dengerin juga 🙂
SukaSuka
Boleh, kok. Nanti aku minta tolong oom Roy upload di linimusik ya. 🙂
SukaSuka