“Siapa tak kenal dia / Boy anak orang kaya / punya teman segudang …”
Di pertengahan tahun 1980-an, tepatnya tahun 1987, siapa tak kenal lagu yang dinyanyikan Ikang Fawzi itu, yang hampir setiap saat jutaan remaja Indonesia (dan anak-anak seperti saya juga) mendengarkan lagu itu di radio.
Belum ada era video klip waktu itu, apalagi video viral. Cukup dengarkan di radio, request lagunya berulang-ulang, dan pergi menonton filmnya di bioskop.
Ya, lagu ini adalah lagu tema dari sebuah film fenomenal, judulnya “Catatan si Boy”. Diangkat dari drama radio yang ngetop waktu itu, yang disiarkan di radio Prambors.
Kalau Anda yang membaca ini masih bingung dengan istilah-istilah ini, maka mari saya terangkan runtutan lini waktu budaya pop Indonesia:
- tahun 1962, televisi pertama di Indonesia mengudara, namanya TVRI (Televisi Republik Indonesia)
- pertengahan tahun 1970-an, radio swasta mulai merebak
- awal tahun 1980-an, drama radio mulai populer, salah satunya “Saur Sepuh”
- pertengahan tahun 1980-an, eeeh … televisi kita kok masih satu juga!
- pertengahan tahun 1980-an, film “Catatan si Boy” membuat remaja histeris, dan orang tua kaget. Alhasil, filmnya laris.
Kenapa film “Catatan si Boy” ini begitu menghebohkan?
Ibarat nona Awkarin di era sekarang, di pertengahan tahun 80-an, di mana internet belum ada, gaya hidup si Boy, yang diperankan Onky Alexander di awal karirnya, menjadi bahan pembicaraan banyak orang.
Dia ganteng, kaya raya, sopan, alim, ramah, suka menolong, baik hati, dan semua yang menjadikan si Boy ini nyariiis sempurna. Tapi kalau diajak ajojing di disko (aduh bahasanya!) dengan gaya dandanan yang kece dan perlente (maaf, istilah menyesuaikan jaman!), ya ayo aja.
Di mobilnya, yang selalu BMW seri terbaru, ada tasbih diuntai di depan. Tetap saja dia tak segan ciuman dengan pacar-pacarnya di dalam mobil itu.
Semua orang heboh.
Majalah sekaliber Tempo pernah memuat fenomena si Boy di depan sampulnya. Imam sholat Jumat di masjid pernah membicarakan si Boy, demikian pula dengan pendeta di khotbah Minggu.
Everybody talked about the Boy, everybody watched the Boy film, sampai ada empat sekuel dan satu film remake, and still even to date, everybody remembers the Boy.
In short, “Catatan si Boy” is Indonesia’s own major popular film franchise.
Tak heran kalau cerita dan tokoh si Boy ini masih terkenal sampai sekarang, 3 dekade setelah serial ini diluncurkan pertama kali.
Malah beberapa tahun lalu saya sempat heran, kenapa si Boy ini masih belum tersentuh oleh dunia televisi? Sedemikian sakralnya?
Tapi ternyata rasa penasaran saya terjawab oleh NET TV. Pekan lalu kami diundang oleh NET TV untuk menyaksikan episode pertama serial “Catatan si Boy”. Akhirnya, franchise ini masuk televisi kita juga.
Banyak detil kecil yang akan mengundang senyum penonton yang familiar dengan film si Boy. Misalnya, mobil yang dipakai Boy.
Lihat saja nanti plat mobil, atau tepatnya dua plat mobil di garasi rumah Boy. Lalu tasbih di dalam mobil Boy.
Dan juga teman-teman Boy. Semuanya masih persis sama seperti di film. Masih ada Kendi (Zidni Hakim), Nuke (Hana Prinantina), dan Vera (Melayu Nicole).

Bahkan, to my surprise, Boy masih mencatat dengan tulisan tangan!
Di saat adik Boy, Ina (Marsha Aruan), bersama sahabat Boy, Emon (Kresna Julio) sibuk menjadi vlogger, Boy masih menyempatkan menulis dengan tulisan tangan di bukunya. Bukan menulis di blog, seperti kami, atau kita semua.
Ada apa gerangan?

Sepertinya rasa penasaran ini bisa membuat kita akan terus menonton serial “Catatan si Boy” ini. Kebetulan diputar di NET TV setiap hari Sabtu dan Minggu, mulai tanggal 10 September, sehingga bisa ditonton dalam suasana yang relaxed, nyantai, dan tidak perlu mengernyitkan kening.
Tidak perlu juga membanding-bandingkan karakter Boy versi Onky Alexander, Boy versi Ario Bayu, dengan Boy yang versi sekarang, yang diperankan oleh Achmad Megantara.

Malah ada sesuatu yang baru waktu di acara peluncuran ini. Ayah Boy di serial yang sekarang diperankan oleh Leroy Osmani, yang di film “Catatan si Boy” menjadi musuh si Boy. Tentu saja, menjadi satu-satunya pemeran di film dan serial “Catatan si Boy” sekaligus, banyak hal yang bisa diceritakan beliau.
Salah satunya adalah, “Dulu, produser film tidak mau tokoh Boy diperankan oleh Onky. Mereka tidak percaya kalau Onky bisa memainkan Boy dengan baik. Mereka maunya bintang film lain, yang sudah ngetop waktu itu. Onky harus gedein badan, fitness, latihan. Tetap tidak mau. Sampai akhirnya sutradara, dan kami semua waktu itu, tetap ngotot kalau Onky yang paling pas memerankan karakter si Boy ini.”
Mungkin memang setiap era punya Boy masing-masing.
Jadi Boy era milenial yang masih rajin menulis ini adalah Achmad Megantara dan teman-temannya. Si Boy yang akan hadir setiap weekend langsung di rumah, ibarat pacar yang lagi ngapel.
Oh, yeah!
Emosi Jiwa – Yana Julio & Lita Zein
SukaSuka
kapan mulay tayangnya Pal?
SukaSuka
Tuh ada di tulisan. 10 September.
SukaSuka
kalau mulai sayangnya?
SukaSuka
Dari dulu.
SukaSuka