Apa pentingnya Pemimpin?
Apa pentingnya pemimpin yang seagama?
Apa pentingnya Pemimpin yang seagama dalam kehidupan sehari-hari bagi kita?
Jika ditanya mengapa Ahok kalah? Jawaban saya satu. Ahok bukan orang Islam. Jangan GR untuk bilang program kerja Anies Baswedan dan Sandiaga Uno lebih baik dari Ahok-Jarot
Gini saja deh.
Bayangkan jika Ahok tiba-tiba hadir di acara Zakir Naik dan masuk islam?
Ndak Cuma Gubernur Jakarta. Ahok siap-siap merangsek istana.
Setahun lalu, siapa sih lawan Ahok? Tak ada. Tidak ada di bayangan sedikitpun lawan tangguh yang dapat menyaingi popularitas Ahok.
Permasalahan baru muncul ketika kesenjangan sosial makin menjulang. Tionghoa di Jakarta yang direpresentasikan Ahok kelihatan makin makmur. Sebetulnya ini keliru. Warga Tionghoa mulai memberanikan diri berekspresi di muka umum. Itu saja. Sehingga seolah-olah ada ketakutan lain bahwa Jakarta akan menjadi Singapura. Gedung tinggi dengan wajah sipit dimana-mana. Wajah Jawa dan wajah lainnya digilas muka-muka Tionghoa.
Cara kerja Ahok yang tegas, sangat islami. Karena tegas adalah yang dicontohkan para nabi. Soal mulutnya yang terlalu pedas dan dianggap tidak pantas patut menjadi pertimbangan negatif.
Maka sisi apa yang menjadi kelemahan Ahok? Dia bukan orang Islam. Dia minoritas. Apalagi pernyataan yang entah apa, bagaimana, dan kapan, lalu apa latar belakangnya sehingga Ahok dituding menistakan agama.
WA, FB, Twitter, SMS, Path semua riuh dan bising oleh banyak pihak yang berkepentingan saling menjatuhkan lawan-lawannya.
Agus-Sylvi banyak berniat untuk menggoyang Ahok, namun Anies-Sandi yang menikmati hasilnya. Anies dan tim tinggal semakin menggosok saja kerja yang telah dimulai tim Agus.
Ahok kafir. Titik.
Maka dosa jika pemimpin kafir menjadi pemimpin.
Ahok Kafir seharusnya tidak ditanggapi dengan Ahok merayakan keberagaman.
Ahok kafir seharusnya oleh tim sukses cukup manfaatkan kehadiran Zakir Naik.
Ahok berdebat. Ahok tobat. Lalu masuk Islam.
Ahok jadi Gubernur.
Ahok Jadi Presiden.
Terus apa?
Ahok itu Tionghoa. Akan bawa keluarga leluhurnya dari daratan Cina menyerbu Jakarta. Mau kamu banyak orang Tionghoa menguasai Jakarta? Lalu Pulau Jawa? Lalu Seluruh Indonesia?
Bagaimana?
Tim Sukses Ahok tak menanggapi tantangan hembusan tudingan ini. Dibiarkan jadi angin lalu. Angin yang membesar dan menjadi topan badai.
Pertanyaan awal saya ulang saja.
Apa pentingnya Pemimpin?
Apa pentingnya pemimpin yang seagama?
Apa pentingnya Pemimpin yang seagama dalam kehidupan sehari-hari bagi kita?
Karena Pemimpin Jakarta dipilih dengan seksama karena agama.
Maka pemimpin tak perlu repot-repot bikin program apa saja. Cukup terus beragama yang sama. Iya. Cukup. Warga Jakarta tak apa ndak kemana-mana. Warga Jakarta ndak masalah gini-gini aja. Asal kelak naik surga sama-sama.
[]
salam anget,
Loi Cayul
Ditutup dengan manis… Cuman hidup tidak selalu manis. Tendensi di kalangan menengah saat ini adalah pendidikan yang ada sekarang tidak benar dan tidak baik… Bila hal ini tidak diatasi, mungkin satu atau dua generasi ke depan bila terjadi gap yang besar antara kalangan kaya dan miskin, pintar dan bodoh, atasan dan bawahan, maka kita tahu bahwa tujuan kali ini sudah tercapai
SukaSuka
Kan Gubernur nya Indonesia Mengajar. Semoga bisa mengajari mana yang baik dan benar. juga bedanya baik dan benar. :))
SukaDisukai oleh 1 orang
Giving motivation instead of true education process, building egalitarianism, and philosophy of education. What’s the use of fire if they can stay for the rest of the night. The process, egalitarianism, and philosophy are the fuel to stay…
SukaDisukai oleh 1 orang