Anakku Mendadak Sudah Besar

Suatu malam Minggu di jalur WhatsApp:

“Neng, how are you?”

Pesan itu lalu dibalas dengan gambar ini.

Jadi anak perempuan pertama kalinya pergi bersama teman-teman nonton pensi. Ibu disco nap di rumah tanpa rencana disko nanti malam.

Jadi ingat beberapa kali ketika di bayi sering digotong ke perhelatan musik indie di Bandung. Begitu juga ketika sedang hamil besar, bukannya anteng di rumah, malah ke beberapa acara musik (yang di Bandung memang sering terjadi sih, ketika zaman itu).

Sorean sedikit dia kembali mengirim pesan menawar jam pulang. Dia ingin menonton sampai selesai, yaitu jam 11 katanya. Tapi tentu saya tak bolehkan. Akhirnya negosiasi sampai jam yang disetujui bersama.

Ingat juga kalau dulu Papa saya mewajibkan semua anaknya di rumah sebelum matahari terbenam. Sampai kami kuliah pun. Walhasil saya sering pergi sembunyi sembunyi. Sebagai orangtua, cita cita saya ingin anak bisa jujur sampai kapan pun dan saya juga bisa menerima kejujurannya dengan legowo. Jadi mungkin lebih permisif dari Papa dulu enggak apa apa ya? Atau jangan jangan salah?

Bismilah saja, lah.

Tinggalkan komentar

About Me

I’m Jane, the creator and author behind this blog. I’m a minimalist and simple living enthusiast who has dedicated her life to living with less and finding joy in the simple things.