Tidak kerja. Bangun siang. Baca postingan ini dengan santai tanpa bergegas. Minum kopi sambil baca koran di beranda rumah. Sisa TGIF masih terasa. Nonton infotainment di kamar. Bangun, cek hape, tarik selimut. Berjumpa tukang sayur langganan. Jinjing keranjang ke pasar becek. Tidak mandi. Janji bertemu pacar. Dipeluk anak sepuasnya. Memeluk anak sepuasnya. Baca novel sampai habis. Cuekin ping BBM bos. Cuekin WhatsApp dari bos. Beberes kamar. Ngoprek tas kerja. Ke bengkel. Ngetwit seharian. Ngepath seharian.
Bertemu sepupu. Makan siang gratis di pesta pernikahan teman. Ngemil dan ngemol sepuasnya. Makan siang di restoran favorit. Jogging. Berenang. Nonton drama korea sepuasnya. Habiskan stock DVD. Bercinta siang-siang. Merencanakan malam mingguan. Pulang kampung. Berkunjung ke rumah mertua. Pakai daster seharian. Ndak dandan. Tidak perlu pakai kolor maupun bra. Tidak perlu catok rambut. Cuci mobil. Cari gorden baru. Naik mobil hanya sendal jepitan. Tidak perlu desak-desakan naik bus. Tidak berdiri di atas kereta sambil terkantuk-kantuk. Main golf. Coba alat masak baru. Korban uji coba resep baru masih lengkap di rumah dan tidak perlu repot merajuk. Tidak sibuk cari parkir. Makin sibuk cari parkir. Bersyukur dapat parkiran kosong di mall.
Memotong rumput halaman. Menata rumah. Sirami tanaman. Baca koran dua kali, bolak-balik, hingga nama-nama dewan redaksi. Baca surat pembaca. Ngosrek wc. Memastikan bahwa pasangan anteng di rumah. Bersihkan sangkar burung. Memandikan burung. Pijat refleksi kaki (dan bukan burung). Cari alamat rumah baru di kompleks perumahan tidak dikenal tapi hawanya adem dan bikin betah dan kerasan (lalu mengkhayal), sayangnya muahal-muahal. Berencana ganti warna dinding rumah. Berkhayal liburan tanpa peru izin cuti. Habiskan uang di dompet. Pergi ke alfamart siang-siang. Main hape sambil ngecas dan gegoleran guling-guling di kasur. Baca gosip teranyar Mulan Jameela di detikforum. Stalking tweet mantan. Kepoin path kecengan. Putar musik keras-keras. Antar jemput anak kursus musik. Nonton ke Blitz Megaplex. Lihat istri tetangga dengan rambut basah entah kenapa.
Berburu barang diskonan. Leyeh-leyeh. Bangun pagi, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi, makan, dan tidur lagi. Lihat kolom lowongan pekerjaan. Buka youtube cara berhijab yang seksyih dan solehah. Baca tabloid semua hal tentang rumah. Corat-coret bikin daftar nama calon downline, Akhirnya menggunakan oven, microwave dan alat masak mahal yang diprotes pasangan saat beli. Tidak bertemu musuh bebuyutan di kantor. Tidak perlu ngetik seharian. Tidak perlu mengenakan arloji. Masturbasi dengan sedikit rasa bersalah. Nonton bokep hasil ngopi harddisk teman sejak minggu kemarin dan susah cari kesempatan tenang selonjoran.
Panik!, tapi lekas hilang karena ingat besok masih libur. Maki-maki Jero Wacik di depan televisi. Cari tahu tentang ISIS biar ndak malu. Baca kumpulan cerpen. Nonton liga inggris. Maki-maki dan mengejek pendukung MU karena kalah lagi-kalah lagi. Pergi ke tukang jahit langganan setelah yakin program diet agak berhasil. Uji coba make-up bolak-balik, polas-poles, hapus, selfie, hapus lagi, dandan lagi, selfie, cari teman buat selfie, posting di path. Lope-lopein semua postingan teman. Cari akun twitter yang bisa dibully. Ajak berantem selebtweet. Isi kolom komentar dengan nada negatif. Bikin akun anonim baru. Berpikir keras memilih stok foto buat avatar terbaik yang akan dipasang di WhatsApp, Path dan Twitter.
Jalan-jalan keliling kompleks. Bertandang ke rumah ponakan. Melukis pemandangan di atas kanvas. Membantu mengerjakan PR anak janda sebelah RT, Berangkat kuliah kelas eksekutif, Kosongin isi kulkas dan menyesal ada pepaya nyelip di belakang botol Tjampolay dan jenazah cicak kejepit sejak Foke masih menjabat. Ngebir bersama bro n’ sista. Bikin surat cinta. Mengunjungi toko gramedia. Godain penjaga pintu XXI, Nelpon via skype gebetan yang sedang sekolah di luar negeri. Melarang suami keluar rumah. Ndak perlu pakai dasi. Ndak perlu pakai sepatu hak tinggi. Pamer tas terbaru di mall. Arisan dengan teman kampus dengan dandan pol dan baju andalan.
Pamer gadget terbaru dalam pertemuan keluarga. Ngeband. Ngantri bbm di SPBU dengan (sesungguhnya) tidak tertib tanpa dibully. Ngecek rekening di ATM sebelah indomaret. Ngomongin kelakuan tetangga sembari minum teh di saat senja. Berburu objek foto di taman kota. Touring sesama anggota klub otomotif. Ada alasan libur mengerjakan skripsi, tesis dan atau kerjaan pending di kantor walaupun akhirnya kelimpungan sendiri di malam Senin.
Search nama perempuan ayu yang semalam baru kenalan, googling hingga nama teman mention-annya. Nonton konser amal lalu check-in via foursquare dan swarn. Main futsal dengan senior kantor. Berendam di bathtub sembari ngelamun. Cari ide bikin lawakan baru. Mempraktekkan lawakan baru. Cari quotes inspiratif dan mencatatnya. Buka foto album di hape. Delete stok foto selfie bareng-bareng yang pose wajah sendiri kurang keren dan malu-maluin. Delete foto yang ternyata dalam satu frame kalah gaya dari teman yang lain. Buka twitter, path, facebook, email, twitter, cek mention, buka path, dan terus menerus seperti itu berulang-ulang hingga baterenya megap-megap.
Ingat dia. Ingat dia yang lain. Ingat dia yang lain dan bukan dia yang lain pertama itu tapi dia yang lain dan tingga disana. Ingat dia yang ganteng keren tapi pelit. Makan mie ayam depan sekolahan yang penuh dengan vetsin tapi enak. Libur menyetrika.
dan Hening.
3 tanggapan untuk “Kenapa Sabtu Begitu Indah?”
[…] Sudah malam. Ada baiknya kita persiapkan hari Sabtu dengan riang gembira. Karena sabtu adalah hari yang paling indah […]
SukaSuka
memandikan burung, mbak.
btw, terima kasih. nanti saya bikin kegiatan yang lebih greget. menanam benih pada pacar baru.
SukaSuka
Memotong rumput dan sirami tanaman mah masi kurang greget…berkebun mungkin lebih general, tapi dapet semua kegiatan di kebun rumah, mulai dari mindah pot, ganti media, menanam benih baru, splitting tanaman yang uda gede. Yah segala kegiatan berkebun..
oh iya, grooming pets belom ada kayanya di atas.
SukaDisukai oleh 1 orang