
oleh: Arif Utama “Apa ini yang benar-benar kamu mau?” Matanya sembab, pipinya basah, dan ia sesekali mengulum air asin dari matanya yang tak henti-hentinya mengalir. Ia tak ingin terlihat lemah, namun semakin kuat ia mencoba, makin ia tampak lemah. Setelah tanya itu meluncur dari mulutnya, ia memelukku dengan erat. Lalu menangis dan memeluk sama… Read More