Lima Kutipan Buku-Buku 2020

Berkurangnya waktu bepergian, atau malah hampir meniadakan waktu bepergian sama sekali, seharusnya membuat kita (baca: saya) membaca lebih banyak buku di tahun 2020 ini. Kalau teman-teman yang membaca tulisan ini memang membaca buku dalam jumlah yang lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya, selamat! Anda layak bangga dengan pencapaian ini.

Kalau teman-teman ternyata membaca buku dalam jumlah yang lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya, selamat! Anda masih terus bertahan hidup dan mungkin dengan terpaksa menangguhkan kesempatan membaca untuk mengerjakan hal lain yang lebih penting. That’s perfectly fine.

Maklum, jumlah buku yang saya baca pun, secara kuantitas, menurun. 

Ternyata saya baru sadar beberapa hari terakhir, bahwa kesempatan membaca saya nyaris berbanding lurus dengan frekuensi bepergian. Sebagai orang yang bepergian dengan kendaraan umum, baik di dalam kota, luar kota atau luar negeri, nyaris semua waktu bepergian ini selalu saya habiskan dengan membaca buku di Kindle, baik itu lewat aplikasi di ponsel, atau kalau kebetulan membawa e-reader Kindle, ya saya baca di e-reader itu. Sementara dengan keadaan pandemi sekarang ini, alat transportasi untuk bepergian adalah kaki saya sendiri, alias jalan kaki keliling tempat tinggal saja sehari-hari. Agak repot juga baca buku sambil jalan kaki. Sementara pilihan untuk mendengarkan buku, seperti yang pernah saya tulis, ternyata kurang cocok untuk saya nikmati.

Alhasil, kegiatan membaca buku ini saya lakukan di sela-sela kegiatan menonton, baik untuk pekerjaan maupun for leisure. Tidak mudah, karena terus terang saja, jumlah tontonan yang harus dilihat semakin banyak tahun ini. Namun dari beberapa buku yang saya baca, ada beberapa kutipan yang mengena, sekaligus membuat lima buku menjadi buku yang paling saya suka tahun ini, sekaligus saya rekomendasikan untuk teman-teman semua:

21 Lessons for the 21st Century (Yuval Noah Harari)

In a world deluged by irrelevant information, clarity is power.”

Becoming (Michelle Obama)

“Becoming isn’t about arriving somewhere or achieving a certain aim. I see it instead as a forward motion, a means of evolving, a way to reach continuously toward a better self. The journey doesn’t end.”

An American Marriage (Tayari Jones)

“You can never really unlove somebody. Maybe it changes shape, but it’s there.”

Educated (Tara Westover)

“You can love someone and still choose to say goodbye to them. You can miss a person every day, and still be glad that they are no longer in your life.”

A Gentleman in Moscow (Amor Towles)

“… what matters in life is not whether we receive a round of applause; what matters is whether we have the courage to venture forth despite the uncertainty of acclaim.”

Jadi, buku-buku apa saya yang teman-teman nikmati tahun ini?

(source: oprah.com)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s