Sekali Lagi Soal Hal-Hal Kecil

Beberapa hari lalu, saya dan tiga orang teman mengadakan sesi virtual makan malam. Ini pengganti kegiatan rutin kami setiap 2-3 bulan sekali bertemu untuk makan malam bersama, lalu menghabiskan malam saling bertukar pikiran (atau bertukar gosip). 

Ini adalah sesi virtual dinner kami yang kedua dalam setengah tahun terakhir. Pertama kali kami mengadakan di akhir bulan Maret yang lalu. Jadi tentu saja kami saling memberikan kabar, serta bagaimana keadaan masing-masing selama hampir 4 bulan terakhir.

Teman saya bertanya, “Nauval sudah ketemu teman-teman lain beberapa hari terakhir ini?” 

Saya menjawab, “Enggak. Belum, sih.”

“Jadi selama 4 bulan ini kamu di rumah saja?”

“Ya enggak. Belanja kebutuhan bulanan 3 minggu atau sebulan sekali. Kalau jogging atau jalan kaki, ya di sekitar sini. Anywhere within walking distance lah.”

“Tapi ketemu teman? Atau gebetan?”

“Hahaha … Kalau gebetan atau pacar kan nggak ada, and it does not take any pandemic to achieve that.”

“Hahahaha!”

“Kalau teman, ya paling kayak kalian, ketemu lewat video call.”

“Belum ketemu fisik sama sekali? Even semacam sepedaan bareng, atau jogging bareng? Wow. I never thought you can hang on to seclusion for so long, lho. Apalagi kamu tinggal sendiri.”

“Yaaa … mau gimana lagi? Daripada gue khawatir ‘kan?”

“Iya sih. But how do you survive?

“Ya harus ada waktu buat ngobrol seperti ini. Dulu belum biasa, tapi lama-lama ya terbiasa juga. Atau ya ngelakuin hal-hal kecil tiap hari supaya rutin.”

Lalu obrolan kami mulai ngalor-ngidul ke hal-hal lain. Kurang lebih sekitar 75 menit kami bersua.

Setelah video call selesai, saya mulai mengingat-ingat, hal-hal kecil apa saja yang selalu saya lakukan setiap hari dalam beberapa bulan terakhir.

• Bangun tidur, saya meraih ponsel saya, melihat apa sih film of the day di aplikasi video streaming Mubi.

• Lalu saya main daily puzzle di aplikasi permainan Words Story.

• Memastikan bahwa paling tidak 30 menit saya berolahraga setiap hari. Hanya ada satu hari malas, atau lazy day, dalam seminggu.

• Keluar rumah berjalan kaki atau a very light jogging sambil membeli makanan, memastikan ada ribuan langkah yang terekam di jam tangan.

• Menonton satu film atau dua film for leisure.

• Membaca minimal 25 halaman dari satu buku.

• Menunggu dengan deg-degan, apa isi playlist Discover Weekly yang diberikan Spotify setiap hari Senin.

• Melihat matahari terbenam, atau sunset, karena kadang-kadang beruntung mendapat pemandangan yang luar biasa indahnya.

Pasti ada rasa bosan mengantisipasi hal yang sama. Itu tidak terelakkan lagi. Maka saya harus mengubah rute jogging. Mencari jenis latihan baru yang bisa dilakukan di rumah.

Kalau hal-hal tersebut tidak bisa mengatasi rasa bosan, maka saya menarik nafas dalam-dalam, lalu menghela nafas, sambil diam-diam bersyukur masih bisa diberi kesempatan untuk bernafas. Itu saja.

Sudah beberapa kali saya menulis soal hal-hal kecil dalam hidup ini. Bisa dilihat di tags yang saya sertakan di bawah tulisan. Ketika saya membaca ulang beberapa tulisan soal ini, sambil mempersiapkan tulisan yang sekarang anda baca, saya sadar bahwa sebenarnya tidak banyak yang berubah selama ini.

Kita selalu sadar sebenarnya, bahwa small things in life allow us to carry on living.

How’s your day today?

(from Pinterest)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s