Sembilan Serial Televisi Favorit 2019

One simply cannot watch everything. Tidak mungkin kita akan pernah bisa menonton semua serial televisi dan jenis tontonan lain yang ada di saluran televisi, dan terlebih lagi, streaming platforms. Tentu saja dengan semakin menjamurnya streaming platforms yang tersedia, semakin banyak film dan serial yang sepertinya kita harus luangkan waktu untuk menontonnya.

Or do we have to?

Meluangkan waktu untuk menonton adalah pilihan. Waktu yang kita punya sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Tidak kurang, tidak lebih. Dalam sehari, saya biasanya membuat keputusan, berapa waktu yang akan saya luangkan untuk menonton di luar pekerjaan, menonton untuk urusan pekerjaan, lalu berolahraga, pergi ke tempat olahraga, dan beristirahat. 

Selain itu, tentu saja resensi atau review dari tontonan yang akan dipilih menjadi penting. Buat saya, paling tidak saya perlu membaca sekitar 7-10 tulisan resensi yang berbeda sebelum saya memutuskan apakah serial tersebut tepat untuk saya. Pilihan belum tentu selalu benar. Paling tidak saya sudah berusaha untuk mencari tahu apa yang akan saya pilih.

Tentu saja, jumlah film yang bejibun yang harus saya tonton untuk urusan pekerjaan, acap kali harus mengorbankan waktu untuk menonton serial lain. Jadi, sambil “mengaku dosa”, saya belum menonton sama sekali The Marvelous Mrs. Maisel (Season 3), Watchmen, The Mandalorian, Money Heist, dan masih banyak lagi.

Namun dari beberapa yang saya tonton, yang meninggalkan kesan mendalam buat saya saat dan setelah menontonnya adalah:

 

  1. SEX EDUCATION (SEASON 1)

sexeducation-tpcurrent(dot)com

 

Serial ini jujur dan apa adanya. Tidak mudah menampilkan kejujuran ini ketika berbicara mengenai masa puber dan seks. Apalagi di era sekarang. Tetapi serial ini berhasil membungkus kegelisahan remaja mengenai seks lewat komedi yang cerdas, dan yang penting, benar-benar lucu. It does not make us, the audience, feeling awkward. It makes us having a good time.

 

  1. FOSSE/VERDON
fosse_verdon_ver2_xlg-impawards
Fosse/Verdon (source: IMP Awards)

 

Mengapa film atau seri biopic tentang pekerja seni terus dibuat? Karena sangat menarik untuk mengetahui proses di balik layar penciptaan karya-karya legendaris yang mereka buat. Saya hanya mengetahui Bob Fosse sebatas sebagai sutradara film-film mahakarya seperti Cabaret atau All that Jazz atau pencipta musikal “Chicago”. Saya tidak terlalu tahu Gwen Verdon, pasangan hidupnya, yang ternyata adalah aktris panggung ternama yang menjadi inspirasi hampir semua karya Fosse. Namun penampilan cemerlang Sam Rockwell sebagai Fosse, dan terutama Michelle Williams yang menakjubkan sebagai Verdon, membuat mini seri 8 episode ini menarik untuk terus ditonton.

 

  1. STRANGER THINGS – SEASON 3
Stranger-Things-3-irishfilmcritic
Stranger Things 3 (source: irishfilmcritic.com)

 

Mempertahankan excitement itu tidak mudah, terutama untuk urusan sekuel atau kelanjutan serial di musim-musim penayangan berikutnya. Let’s admit that Stranger Things season 2 is not as fun as the first. Maka bisa dibayangkan betapa lega dan senangnya kita saat Stranger Things season 3 ini kembali menjadi sangat menyenangkan, dengan aroma pop culture pertengahan era 1980-an yang kental di saat mereka beranjak remaja. Ditambah dengan momen spesial lagu “Neverending Story” yang menjadi salah satu momen serial televisi yang paling berkesan tahun ini, jadilah Stranger Things season 3 ini menjadi tontonan yang totally fun.

 

  1. POSE
pose-netflix
Pose (source: Netflix)

 

Menonton serial Pose membuat kita sering terhenyak. Kadang tertawa, sering kali terharu. Beberapa episode membuat saya tersenyum dalam sedih, karena setelah beberapa dekade, kehidupan orang-orang transgender masih belum membaik. Dalam beberapa hal dan tempat, malah memburuk. Saya suka “menuduh” serial-serial karya Ryan Murphy as too glossy, too over the top, too much. Tapi dalam konteks serial Pose, everything feels right and falls right into place.

 

  1. BARRY – SEASON 2
barry_s2-amazon
Barry – season 2 (source: Amazon)

 

Consistently funny. Itulah satu hal yang terlintas di benak saya saat menonton season 2 serial karya Bill Hader ini. Tentu saja the almost wordless episode of episode 5 menambah keseruan serial yang terbilang langka ini. Langka, karena menggabungkan action dan komedi sangat susah. This one pulls it off nicely.

 

  1. FLEABAG – SEASON 2
fleabag-amazon
Fleabag (source: Amazon Prime Video)

 

Phoebe Waller-Bridge memang layak banyak diburu para produser belakangan ini. Kemampuan menulis ceritanya di atas rata-rata. Silakan tonton Fleabag untuk menyaksikan kehebatan Phoebe menjalin cerita yang membuat kita bengong. “Lho kok jadi gini?” “Eh kok bisa sih?” Karakter pendeta yang dimainkan Andrew Scott tentu saja adalah buah hasil fantasi liar Phoebe, yang menjadi sangat believable di layar berkat penokohan yang cerdas. Yes, this is one smart comedy we cannot miss.

 

  1. CHERNOBYL
chernobyl-youtube
Chernobyl (source: Youtube)

 

Buat saya, inilah miniseri yang lebih mencekam dari semua serial horor. Pengetahuan tentang bahaya Chernobyl hanya saya peroleh dari buku pelajaran waktu masih di bangku sekolah. Itu pun hanya samar-samar. Namun saat melihat miniseri ini, mau tidak mau hati kita mencelos. It’s hard to portray the real horror of a real life situation. Tetapi yang ditawarkan miniseri Chernobyl ini berhasil membuat kita tertegun dan terpaku. It was real. The horror was real. Dan saya menulis ini sambil masih bergidik membayangkan adegan demi adegan yang terasa nyata saat ditonton.

 

  1. MADE IN HEAVEN

madeinheaven-amazonprime

 

Saat menyusun daftar ini sambil menelaah lagi list serial yang saya tonton sepanjang tahun 2019 ini, terus terang saya kaget. Kaget karena serial ini salah satu yang terus terpatri di ingatan. Serial tentang jatuh bangun kehidupan dua anak muda yang merintis usaha wedding organizer di New Delhi, India ini, memang terasa tidak dekat dengan kita. Namun hanya dari dua episode pertama, saya langsung hooked on to the series. Karakter, latar belakang cerita, dan backstory dua karakter utama, ternyata sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari di sini. We can see the characters living here, dan mereka akan mengalami masalah yang sama. Serial ini ada di Amazon Prime Video. Salah satu serial layak tonton yang perlu dipertimbangkan kalau anda ingin berlangganan streaming platform tersebut.

 

Dan serial favorit saya di tahun 2019 ini adalah:

 

  1. AFTER LIFE
afterlife-netflix
After Life (source: Netflix)

 

How does one portray a life-like grief? Dan juga yang penting, how do you portray someone dealing with grief that you can immediately feel the aching? Saya benar-benar tidak menyangka Ricky Gervais bisa membuat karya yang sangat, sangat humanis. Dalam satu episode, saya bisa menitikkan air mata di satu adegan, sebelum dibawa tertawa terbahak-bahak di adegan berikutnya. Dan Ricky tidak pernah kehilangan beat dalam bercerita. Saat karakter yang dia perankan, seorang duda yang berusaha bangkit dari kesedihan setelah istrinya meninggal dunia karena kanker, harus menyewa pekerja seks komersial untuk membersihkan rumahnya, karena dia tidak tahu di mana harus menyewa asisten rumah tangga, kita pun merasa trenyuh. Kita berempati dengan karakter ini. Kita mungkin tidak pernah mengalami yang dia alami, tapi setiap keputusan karakter yang dia mainkan sungguh sangat terasa masuk akal, dan membuat kita menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

And that is simply brilliant.

 

Apa serial favorit anda tahun ini?

4 respons untuk ‘Sembilan Serial Televisi Favorit 2019

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s