Kalau kita sedang ada keinginan, apa yang sebaiknya dilakukan? Ingin rezeki lebih banyak, ingin jodoh, ingin punya pekerjaan yang lebih baik. Biasanya nasihat yang sering saya dengar adalah “berdoa”. Ya, tentu bagi mereka yang memeluk agama tertentu, berdoa memohon akan apa yang diinginkan hatinya mungkin akan menimbulkan ketetapan hati bahwa suatu hari keinginannya akan tercapai.
Tapi apakah berdoa dan beribadah yang seperti ditangkap dari bahasa yang dibaca terjemahannya pada kitab-kitab cukup? Lalu harta, tahta, dan wanita itu akan jatuh ke pangkuan kita willy nilly?
Mungkin saja kita juga percaya bahwa tuhan/ semesta bekerja dengan caranya sendiri, dan tak jarang misterius. Kita tak pernah bisa tau apa yang kita dapatkan dan bagaimana mendapatkannya. Mungkin kita bisa menetapkan hati akan “apa” yang kita inginkan atau butuhkan tapi “bagaimana”nya tetap di luar kekuasaan kita.
Bukan tidak mungkin “bagaimana” kita menerima apa yang kita doakan itu lewat manusia lain. Yang mungkin selama ini kita anggap kurang penting, karena menurut kitab dan para guru agama, beribadah lebih penting dari membina hubungan baik antara sesama manusia. Bukan manusia sekeyakinan, tetapi manusia. Titik.
Siapa tau apa yang kita inginkan seharusnya disalurkan oleh seseorang yang-karena beda keyakinan-kita duduk di sebelahnya saja di kendaraan umum ogah. Bukan tidak mungkin pekerjaan impian kita akan ditawarkan oleh seorang yang tadinya levelnya di bawah kita tetapi kita alpa untuk memperlakukan dia dengan baik karena kita sibuk menjilat atasan mengharapkan imbalan yang setimpal. Bisa jadi orang yang akan mengenalkan kita ke soulmate adalah teman yang kita tidak tolong dengan alasan tidak ada uang, padahal besoknya kita makan di restoran yang mewah dan disiarkan di media sosial. Orang mungkin tidak mengingat apa yang kita katakan pada mereka, tapi kabarnya mereka akan selalu ingat apakah kita membuat perasaan lebih baik atau lebih buruk.
Saya pernah mendengar seseorang mendefinisikan “abundance”. Saya saja yang sering mendengar dan menggunakannya sering mengasosiasikannya dengan sesuatu yang berkelebihan, menumpuk. Padahal, kata seseorang ini, kata “abundance” berarti, mendapatkan yang kita butuhkan, tepat di saat kita membutuhkannya. Menyenangkan ya? Seperti punya dompet dengan isi 100 ribu rupiah saja. Tetapi ketika diambil dan digunakan lembar uangnya, muncul lagi 100 ribu, dan begitu selanjutnya. Beli di mana ya dompet seperti ini?