Di Norwegia, mulai akhir tahun lalu memutuskan untuk menutup radio konvensional. Radio konvesional itu radio yang biasa kita dengarkan melalui frekuensi FM. Alasannya? Radio konvensional itu mahal biayanya. Sementara dari segi kualitas suara biasa saja. Mereka memutuskan untuk pindah ke radio digital. Karena biaya jauh lebih murah dan bisa dilakukan di kamar rumah dengan perangkat seadanya.
Kita mungkin sekarang lebih mengenalnya dengan nama podcast. Podcast sejarahnya sebetulnya sudah agak lama. Konon katanya di awal tahun 2000an sudah ada. Saya ingat ketika dulu pertama mempunyai iTunes di komputer. Mungkin sekitar 2000an akhir. Saya suka melihat ada fitur podcast di iTunes. Tapi sebetulnya tidak begitu mengerti apa fungsinya. Saya klik tetapi tidak ada pengaruh apa-apa. Lalu saya tidak pakai lagi iTunes. Karena itu bukan favorit saya. Saya lebih menyukai Winamp untuk memutar musik dan media lain untuk menyetel film. Nama Podcast sebetulnya ada hubungan dengan produk Apple. Ini adalah gabungan dua kata: iPod dan Broadcasting. Karena yang memopulerkan kata ini adalah mereka.
Lalu kenapa podcast menjadi populer di era internet ini? Apa yang mereka tawarkan? Sebetulnya sama saja seperti kita mendengarkan radio dengan narasumber. Wawancara. Membicarakan suatu topik yang sudah ditentukan sebelumnya. Untuk mendengarkan podcast tentang ekonomi atau hal yang berhubungan dengan topik tersebut ada Freakonomics. Podcast ini cukup populer. Yang menjadi keunggulan podcast sebetulnya karena mereka bisa didengarkan kapan saja, di mana saja. Selama kita mempunyai jaringan internet. Tetapi kita sebetulnya bisa mengunduhnya dan didengarkan sesudahnya, tanpa harus ada jaringan internet.
Youtube juga sebetulnya bisa menjadi podcast. Hanya Youtube berupa audio-visual. Podcast lebih ke audio saja. Streaming Youtube lanjutkan aktivitas menyetrika baju maka kita mempunyai podcast favorit. Saya sekarang lagi suka dengan podcast punya Steve Jones, namanya Jonesy’s Jukebox. Steve Jones adalah mantan pendiri dan gitaris dari band punk dari Inggris era 70an akhir, The Sex Pistols. Dia adalah sekarang seorang penyiar radio KLOS, radio rock di Los Angeles, California. Karena kebesaran namanya ia bisa mengundang seleb ke podcast-nya. Banyak musisi kenamaan sudah menjadi tamunya. Yang menarik dari podcast-nya adalah ia tidak pernah mempersiapkan naskah. Apa yang akan ditanyakan. Semuanya serba spontan. Pertanyaan di luar dari kebiasaan. Pertanyaan mengenai keseharian. Justru ini yang menarik karena celeb terkadang merasa bosan dengan pertanyaan yang itu-itu saja. Episode favorit saya adalah ketika dia mengundang Brian May, gitaris Queen, yang sedang promosi buku barunya. Yang lucu dari episode ini adalah Brian May tidak sadar kalo Steve Jones yang ini adalah gitaris dari The Sex Pistols. Daripada membicarakan bukunya mereka malah membicarakan alam semesta dan apakah ada kehidupan setelah kematian. Brian May juga seorang doktor astrofisika. Pembahasan menjadi menarik ketika dua orang gitaris rock membicarakan masa tua dan banyak teman-teman mereka yang sudah tiada. Banyak easter eggs di podcast ini. Banyak hal yang belum kita ketahui sebelumnya.
Satu lagi yang menjadi favorit adalah The Osbournes Podcast. Iya. Ini adalah podcast mengenai keluarga Ozzy Osbourne. Mungkin ada yang masih ingat dengan reality show The Osbourne Show di MTV akhir 90an? Iya. Ini kurang lebih sama. Hanya saja ini versi audio saja. Baru masuk episode ketiga. Mereka di sini lebih bebas membicarakan apa saja. Tanpa ada sensor. Tidak seperti di televisi yang semuanya dipabrikasi.
Saya perhatikan di sini juga sudah mulai banyak bermunculan podcast. Untuk menyenangi podcast yang pertama itu kita harus punya keinginan dulu. Apa yang ingin kita dengarkan? Siapa yang ingin kita dengarkan. Dari situ kita bisa punya bayangan. Entah itu politik. Atau bisa berupa hobi atau yang menyangkut ke pekerjaan. Atau mungkin sudah punya podcast favorit? Share dong di kolom komen kalo boleh tau..
Mau bikin podcast ah, entah siapa yg dengar.
*abaikan
SukaSuka
padahal ini bukan favorit podcast, cuma kalo lagi kerja dan bosen sama musik, dengerinnya, No Sleep Podcast di spotify.
SukaSuka
Hoiya. Spotify juga banyak punya pilihan podcast.
SukaSuka
Jarang dengerin podcast, tapi podcast FS episode Naval ini menarik banget, didengerin berapa kali selalu dapet aha momen. Naval articulated banget dan suka sama pemikirannya.
https://www.fs.blog/2017/02/naval-ravikant-reading-decision-making/
SukaSuka