Sebwah Pertanyaan Hqq

Memang rasanya menang jika berasumsi orang yang berseberangan pendapat dengan kita itu lebih bodoh. Rasanya ada superioritas ketika kita menggelengkan kepala membaca berita tentang “gebrakan” pengelola ibukota yang seolah tidak tidak saja. Tapi saya agak terperangah dengan paralel

cerita dari negeri seberang dengan negara tercinta ini. Dan saya jadi curiga kalau guru orang di belakang mereka sesungguhnya sama.

Sepertinya pernah cerita kalau–untuk mencegah waktu tersia–saya sering berlari sambil mendengarkan podcast. Pembelaan soal waktu tersia itu juga sia sia karena Candy Crush yang belum tega dibuang dari gawai sudah mencapai level 1000 lebih.

Anyway

Suatu hari mendengar cerita yang membahas soal mengapa Evangelist AS mendukung Trump? Padahal sosok POTUS sungguh jauh dari citra seseorang yang agamis atau konservatif.

Evangelist yang sekarang terlihat sangat konservatif, ternyata tidak selalu demikian. Mereka melarikan diri dari Inggris zaman dahulu karena religious tyrrany, dan justru banyak yang memiliki pandangan liberal.

Mungkin demikian juga nenek moyang saya ketika meninggalkan Hadramaut. Kalau bukan menghindari tiran agamis, atau tiran lainnya atau hanya ingin berdagang? Berdagang kok tidak pulang pulang.

Lalu mengapa mereka membela seorang tokoh yang (meminjam standar mereka) sebenarnya tidak terlihat terlalu relijius, bahkan tindak tanduknya banyak yang mencerminkan arogansi. Belum naik haji lagi (meminjam standar lagi)! Ada gosip Syiah pun (tapi so what gitu loh).

Kesamaannya adalah dilemparkannya hot button issues. Kalau di sana adalah soal pro life atau pro choice, ras dan imigrasi, di sini soal pemimpin beragama berbeda dengan mayoritas dan ras pendatang lawan ras “pribumi”. Seperti namanya isu isu ini membuat orang yang “terpencet” tombolnya jadi langsung panas; tak peduli pro atau kontra. Masalah karakter dan kinerja pengelola jadi kurang penting, selama mereka di pihak yang sama dengan kita (baik agama maupun sikap), tentu akan didukung.

Tetapi jika dulu kita takut religious tyrrany, sekarang apa yang ditakutkan? Tiran dari agama yang berbeda dari mayoritas? Atau khawatir rencana membangun tiran berikutnya terhalang? Atau pembangunan tiran ini hanya salah satu hot button issue yang dilemparkan? Lalu siapa komunis yang sering diributkan?

Entahlah aku bingung.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s