Melodrama Grammy 2018: DAMN, Magisnya Kilauan 24 Karat

Untuk generasi sekarang ini, tidak ada artis yang paling berbakat untuk kategori penyanyi laki-laki. Silakan sebut penyanyi (kulit hitam) yang bisa memainkan beberapa alat musik, bersuara bagus, dan bisa menari. Ada yang bisa menyebutkan selain Bruno Mars? Agak susah ya untuk zaman sekarang. Artis multi talenta sekarang agak susah dicari.

 

grammy2

Di gelaran Grammy Awards 2018 kemarin, Bruno Mars merebut enam Grammy yang sebetulnya bukan yang mengejutkan. Yang mengejutkan adalah Bruno Mars mendapatkannya di kategori paling bergengsi dan dia juga mengalahkan Kendrick Lamar, Jay-Z, Lorde, Childish Gambino. Tapi pertanyaan mendasarnya adalah: Layakkah Bruno Mars mendapatkan Album of the Year melalui album terakhirnya 24K Magic?

bruno

Album 24K adalah album R&B yang bagus. Radio dan televisi menyukainya. Restoran cepat saji pun banyak memutar lagu Versace On The Floor ataupun That’s What I Like. Album ini hanya mempunyai sembilan lagu tapi semuanya bagus, enak didengar dan mudah dicerna oleh semua kalangan. Millennials bisa menerima lagu ini. Untuk kalangan yang lebih tua pun bisa mengapresiasi. Karena ini album ini sangat kental dengan kandungan 90an. R&B di era 90an sangat meledak, dan sekarang Bruno Mars melalui produser ajaib bernama Mark Ronson berusaha membawa era kejayaan tersebut ke zaman sekarang. Album ini laris manis tapi tidak kacangan. Ada kualitas di dalamnya. Album R&B dengan balutan funk itu bukan album yang mudah diproduksi. Bruno Mars dan Mark Ronson berhasil meramunya. Coba dengar lagu Perm di album ini. Aroma James Brown sangat menyengat dari awal sampai akhir.

Tren memang selalu berulang. Awal tahun 2000an kita dihujani dengan musisi dan band yang sangat 80an. Sementara era sekarang adalah era 90an berjaya kembali. Buktinya saya kira banyak. Era musik noise, yang diprakarsai oleh Sonic Youth, sekarang banyak merambah di musik lokal. Sneakers pun sekarang dipenuhi oleh era 90an. Nike, Reebok, Puma dan banyak lagi merk yang menghidupkan era 90an dengan merilis kembali tipe-tipe dari era 90an. Nike Air Max dan Air Jordan adalah contoh nyata. Reebok edisi Kendrick adalah contoh lainnya.

lorde

Banyak kontroversi tentunya dibalik kemenangan Bruno Mars malam tadi. Kendrick Lamar dianggap lebih pantas mendapatkannya. 24K Magic itu rilis Oktober 2016. Ya saya setuju. Album Melodrama kepunyaan Lorde juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Tapi Grammy memang sudah seperti itu dari dulu. Mereka dihuni oleh sekelompok orang tua yang sudah kadaluarsa yang hidup di era Tony Bennett dan Frank Sinatra. Kalau mau protes sebetulnya kenapa Lorde tidak ditawari untuk manggung sebagai penyanyi solo. Albumnya diganjar Album Terbaik. Dia bisa berduet dengan Elton John di lagu Liability. Tapi Grammy lebih memilih Sting & Shaggy yang albumnya tidak mendapatkan nominasi satu pun. Sting sudah lama tidak membuat album bagus. Terakhir itu Mercury Falling di medio 90an.

But I guess that’s how the Grammy rolls. 

 

2 respons untuk ‘Melodrama Grammy 2018: DAMN, Magisnya Kilauan 24 Karat

  1. Kalo kata Henry Rollins: “I just saw part of the Grammy Awards. The people who got their trophies for music should have brought their briefcases with them. They thanked their managers and their costume coordinators and shit. They’re not musicians. They’re businessmen, stock watchers, pleasers- them.”

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s