ISENG ikut-ikutan tes DiSC dasar (baca: gratisan) pertengahan Desember lalu, ternyata hasilnya begini. Mestinya sih baik ya.
Menyusul diagram ini, ada sejumlah penjelasan panjang lebar mengenai aspek-aspeknya. Semua berbicara tentang kepribadian, kecenderungan dalam berpikir dan bertindak, serta saran-saran untuk memaksimalkan potensi diri.
Dari seluruh informasi tersebut, beberapa di antaranya benar-benar baru. Bikin spontan menggumam “oh…” panjang dan langsung nyantol di pikiran. Ya, tahu sendiri rasanya, kan? Setelah mengetahui sesuatu, lalu mulai mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya malah jadi keasyikan sendiri, mencari-cari model tes kepribadian lain yang barangkali cocok.
Pada pengin ikut tesnya juga, kan? 😛
Secuek-cueknya orang paling cuek sekalipun, pasti akan kepo juga kalau sudah menyangkut dirinya sendiri, Termasuk lewat tes-tes seperti ini, yang notabene semacam “menelanjangi diri” dan bisa dilakukan tanpa bantuan khusus dari orang lain. Karena berbeda dengan nujum atau ramalan, tes-tes kepribadian seperti DiSC, Personality Plus yang pertama kali saya dapatkan ketika baru masuk SMA, Multiple Intelligence, Myers-Briggs dengan 16 tipe manusia, dan sejenisnya ini memberikan semacam penjabaran netral, bukan prediksi apalagi vonis. Alih-alih dikerjakan sebagai psikotes, malah terasa seperti hiburan di kala senggang. Tetap dengan catatan semua pertanyaan kuesioner dijawab dengan sebenar-benarnya, supaya bisa mendapatkan hasil yang tepat.
Dari sini, mungkin akan muncul pertanyaan tentang seberapa akurat hasilnya sebagai rujukan dan pertimbangan individual. Well, namanya juga tes kepribadian gratisan yang tersedia bebas di internet, dan dikerjakan sendiri tanpa supervisi bila muncul kebingungan. Penjelasan atas hasil tes pun relatif terbatas, kecuali kalau bersedia membayar untuk mendapatkan ulasan dan analisis yang lebih personal. Selebihnya, memang enggak ada keharusan untuk 100 persen percaya, dan toh masing-masing dari kita punya kemampuan untuk merasakan tepat tidaknya hasil tes tersebut pada diri sendiri. Selain itu pula, apa pun hasil tesnya tidak ada satu yang lebih baik atau lebih buruk dibandingkan lain. Semua sama, karakteristiknya saja yang berbeda.

Satu yang terpenting dalam hal ini, kita mesti berani bercermin setelah “menelanjangi diri”. Melihat dan mengenali kepribadian sendiri lebih dalam, lalu berusaha meningkatkan semua kelebihan dan kebaikan yang barangkali kita miliki tanpa sadar. Siapa tahu bisa membuat 2017 jadi jauh lebih menyenangkan, menggembirakan, dan membahagiakan ketimbang yang baru lewat.
Selamat tahun baru!
[]
Hahaha… Ada deh… 😀
SukaSuka
Jadi penasaran, Gono di Myers-Briggs tipenya apa?
SukaSuka