Coldplay Singapura: Merugikan Keuangan Negara

Band warisan dari tahun 90an yang masih bisa menyedot penonton terbanyak tahun ini mungkin adalah Coldplay. Untuk pendengar sejak album pertamanya, Parachutes, Coldplay mungkin sudah menurun “kualitas musiknya”, dan berhenti mendengarkan setelah album keempatnya, Viva La Vida. Karena mulai di album Mylo Xyloto, Coldplay sudah mulai “berubah”, dengan genre yang lebih pop dan mudah didengar. Salah satu indikasi kuatnya adalah dengan menggaet Rihanna di lagu Princess of China. Indikasi itu semakin kuat di album Ghost Stories, dengan melibatkan Avicii di lagu A Sky Full of Stars. Lagu yang paling saya benci. Karena  itu adalah jenis musik EDM abal-abal di telinga saya. Di album terakhirnya, A Head Full of Dreams, Coldplay bahkan bisa menggaet Beyonce di lagu Hymn For The Weekend. Di sini saya melihat Coldplay berusaha menjangkau dan meraih pendengar baru. Yang tentu saja lebih muda. Rupanya taktik tersebut berhasil. Coldplay sekarang mungkin band  paling besar dan paling bankable.

coldplay

 

Saya tahu banyak yang tidak suka dengan Coldplay tapi saya tidak menyangka kalo ternyata ada yang menyandingkan dengan Nickelback, sebagai band yang paling dibenci di muka bumi. Saya belum tahu bagaimana mereka menilainya. Entah apa alasannya. Bisa mungkin karena over-rated. Sepertinya setiap umat manusia tahu Chris Martin itu siapa. Sepertinya udik kalo kita tidak tau lagu Fix You atau Yellow. Semua itu sah-sah saja. Selama anda tidak mempunyai Sabrina di pemutar musiknya.

coldplay5

 

Tapi jika ditanya sebut sepuluh band yang paling oke manggungnya sekarang ini? Saya yakin Coldplay masuk di dalamnya. Ini bukan tanpa alasan. Terlepas dari mereka sell our atau over-rated. Tapi mereka harus diakui sangat serius kalau untuk urusan manggung. Tata suara yang mereka hasilkan bersih. Rapi. Sama seperti mendengar CD-nya. Tata cahaya juga mereka juara. Segala sesuatunya terkonsep. Tidak banyak band yang melakukan hal ini. Lagu-lagunya anthemic. Kita bisa menonton sambil bernyanyi bersama. Walau cuma bagian chorus doang. Atau mungkin sekedar bersenandung. Intinya menghibur. Seperti nonton film rilisan Marvel. Gak percaya coba perhatikan cuplikan konser di bawah ini.

Dalam rangkaian tur dunianya tahun ini rupanya negara di Asia Tenggara masuk hitungan. Setidaknya sampai sekarang Singapura dan Filipina ada di daftar antrian. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa tidak ada di Indonesia? Penggemar Coldplay di Indonesia lebih banyak dari Filipina, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan. Buktinya apa? Di hari pertama penjualan tiket konser di Singapura dikabarkan sudah terjual habis dalam hitungan jam. Itu artinya orang Indonesia yang memborong tiket tersebut. Setidaknya 60% dari pembeli tiket tersebut adalah Indonesia. Saya yakin ini. Pantauan saya menyebutkan banyak yang kecewa karena tidak mendapatkan tiket. Lalu, kenapa pemerintah Indonesia tidak memperhatikan hal ini?

coldplay8

Dragono sempat nanya ke grup apa betul bakalan ada isu money rush menjelang pilkada ini? Lalu Glen menimpali kalo Coldplay konser di Singapura itu money rush sesungguhnya. Itu betul. Gini deh seandainya ada 30 ribu orang Indonesia yang nonton Coldplay di Singapura, dan rata-rata mereka menghabiskan uang lima juta. Lima juta dikali dengan tiga puluh ribu. Berapa? 150 milyar ya? Gak beda jauh ya sama uang yang lari ke Singapura pas demo tanggal empat kemarin? Mau bikin kaya negara tetangga aja nih? Yang ngelindungin koruptor? Yang bawa uang transaksi Google juga. Gitu? Bikin rush of blood to the head kan? Hello Bekraf? Kang Triawan? Kumaha damang? Nuju naon? Hayuk atuh bergerak.

 

 

 

18 respons untuk ‘Coldplay Singapura: Merugikan Keuangan Negara

  1. (Katanya) Coldplay ga mau main di indo karena isu terrorism dan human trafficking. Beda kasus tapi kalo sama konser yang di Mumbai. Mereka mau di Mumbai (katanya juga) karena mereka udah buktiin pas shoot video Hymn for the weekend dan aman2 aja. Ato ada yang tau isu ini mungkin? Hehe

    Suka

    1. Gak. Bukan itu. Indonesia lebih aman dari Perancis koq kalo mau liat ke isu terorisme. Coldplay di Stade de France aja tiga malem. Stadion itu kan taun lalu sempat kena bom.

      Suka

  2. Itu baru ngomongin uang tiket kelas coldplay. Lah gimana ngitung tiket konser Metallica yang harganya 2 kali lipat ya .Siapa itu yang bakal nonton Mbah Het dkk kalo bukan dari Indonesia. Helloooowwwww pemerintah…

    Itu baru ngomongin konser musik, gimana dengan pameran energi di penghujung tahun ini..

    Ayoo dong energinya buat mikir kayak gini.. jangan koparkapir kopar kapir mulu.

    Disukai oleh 1 orang

  3. add thank you gif

    Kirain cuman gw doang yg merasa coldplay udah jelek banget sekarang ketawan anak 90an😩. Dan sejak princess of china keluar, gw mutusin jd murtad coldplay. gw coret mereka dr bucket list konser gw. Kecewa sekecewa kecewanya hahaha

    Ps. Rasanya dulu chris martin pernah bilang (disuatu artikel majalan) kalau coldplay gakan konser ke negara yg nggak serius menagani kasus pembajakan album musik, dan indonesia termasuk salah satunya. Tapi mungkin itu semua akan berubah suatu hari nanti, seperti perubahan album mereka yg.. Ya gitu lah.

    Disukai oleh 1 orang

  4. Lah senasip aja sama Bangkok dilewatin mulu kalo ada konser gede di Asia Tenggara. Etapi masih mending Jakarta sih, kalo ada yg main ke Bangkok kebanyakan pasti udah main duluan ke Jakarta, Bangkok dapet ampas doang sekalian buat flight transit :-/

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s