Tiap saya mau keluar rumah saya selalu mendapatkan titipan yang selalu mereka tagih setiap kali saya pulang. Apa itu? Choki Choki yang ada kartunya. Sepertinya ini hal yang gampang. Tapi ternyata tidak. Saya harus menghabiskan empat hingga enam Indomaret atau Alfamart dan baru saya bisa mendapatkan produk tersebut. Saya hanya membelinya. Lalu memberinya ketika mereka menagih. Saya tidak pernah bertanya kartunya untuk apa. Sampai pada suatu hari ada saya melihat ada postingan mengenai kartu tersebut di medsos. Lho koq ada makhluk aneh 3D keluar dari kartu? Oh. Harus install apps-nya dulu tapi di hape. Oh makhluknya cuma bisa dilihat lewat kamera hape. Oh ini toh yang namanya augmented reality. Sepertinya lebih manusiawi dibanding virtual reality.
an enhanced version of reality created by the use of technology to overlay digital information on an image of something being viewed through a device (as a smartphone camera); also : the technology used to create augmented reality
Saham Nintendo dua hari terakhir ini melonjak drastis sampai 35%. Angka terbaik di satu dekade terakhir. Valuasi Nintendo tertambah sebesar 7 milyar dollar hanya karena satu permainan yang bernama: Pokemon Go. Permainan ini bahkan belum resmi diluncurkan secara global. Baru tiga negara yang resmi meluncurkan permainan ini: Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa rahasianya? Ini melebihi Angry Birds, Clash of Clans, Candy Crush, Temple Run, Flappy Birds, atau apapun permainan di hape.
Pokemon singkatan dari Pocket Monster. Ini adalah makhluk fiksi kreasi dari warga jepang bernama Satoshi Tajiri. Permainan ini pertama muncul pertengahan tahun 90an melalui Game Boy, video game 8-bit sebesar layar hape jaman sekarang kepunyaan dari Nintendo. Pokemon ini memiliki ratusan karakter. Pokemon sangat populer di jamannya dan mempunya hardcore fanbase. Saking populernya, Pokemon mempunyai anime, manga, dan juga filmnya yang berjumlah 19. Selain itu, Nintendo terus berevolusi melalui Pokemon Trading Cards, permainan monopoli hingga yang terakhir ini, Pokemon Go.
Apa yang membedakan Pokemon Go dengan permainan lain? Permainan dengan basis augmented reality dan GPS ini termasuk revolusioner karena mendobrak tradisi bermain games. Orang yang keranjingan bermain game cenderung menjadi “autis” dan penyendiri. Sementara Pokemon Go adalah kebalikannya. Permainan ini memaksa kita untuk keluar dan bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Bergerak dalam arti sebenarnya yang bisa menyehatkan jiwa dan raga. Tidak diam di depan layar. Niantic, sebagai developer games ini adalah mobile start-up yang mengkhususkan permainannya berdasarkan lokasi. Memakai GPS. Tempat yang nyata. Ini adalah hal yang baru. Beberapa permainan telah diluncurkan. Tapi adem ayem. Dengan menggandeng Pokemon Go, yang telah mempunyai penggemar yang bejibun maka ini jadi kombinasi yang dahsyat. Belum seminggu lho. Tapi telah menjadi fenomena tersendiri. Selain viral melalui media sosial. Permainan ini telah melewati Twitter dalam hal daily active user. Belum rilis resmi lho. Saking hebohnya, permainan ini akan dilengkapi dengan asesoris lainnya. Seperti cardboard atau VR seperti Hololens dari Microsoft atau produk sejenis lainnya.
Di Indonesia pun ikut keranjingan. Padahal belum ada aplikasinya di Play Store. Yang berarti harus mencari jalur lain untuk menginstall aplikasinya. Apalagi untuk pengguna iPhone mungkin harus sabar menunggu. Atau membeli hape android jika memang ingin memainkan Pokemon Go. Untuk kamu yang penasaran dengan permainan ini dan menggunakan hape android bisa diunduh disini aplikasinya. Atau jika ingin tahu lebih banyak bagaimana cara bermainnya bisa dilihat di sini.
Tapi terakhir saya cek, servernya lagi down. Mungkin karena terlalu banyak yang memakai. Saya pun bingung sekarang mau ngapain. Hidup saya terasa hampa. Dan siapa yang mau makan Choki-Choki saya yang banyak ini? Karena keponakan saya cuma ngincer kartunya aja? Saya kan gak mau banyak-banyak konsumsi gula. Takut diabetes.