Ketika Selamanya Tidak Selamanya

But you said forever
People say gombal things when they’re in love

tumblr_ldwzn4jxof1qb6v54o1_500

Sudah beberapa minggu ini mata Tami sering memandang ke kejauhan, kosong. Sementara memorinya memanggil beberapa percakapan yang terjadi berbulan lalu. Sudah lama. Sudah lama juga sejak dia punya seseorang untuk sekadar dikirimi pesan, “aku kangen”. Kangen rasanya dengan rasa itu. Dengan pesan kangen.

Tak jarang ingatannya juga melayang ke percakapan terakhirnya dengan Dean. Betapa dia mengingatkan Tami akan janji janji yang mereka buat ketika cinta masih terasa begitu kuat. Ketika itu semua argumen terasa lemah di mata Tami ketika itu, karena jalan untuk melanjutkan hubungan seolah tertutup oleh banyak halangan, sehingga jauh lebih mudah untuk memutuskan untuk berhenti saja saat itu juga.

“Dia udah enggak mikirin elu lagi, yang baru lebih muda dan cantik.”
“Iya gue tau.”

Sahabatnya sering melaporkan hal-hal yang diceritakan Dean ke dirinya, karena mereka (entah mengapa, atas alasan yang Tami kurang paham) masih sering mengobrol di telepon.

Mungkin karena sejak saat itu Tami lagi dan lagi bertemu dengan pria yang membuat kata relationship seolah menjadi mandi di air got (alias enggak mengeni). Atau dia juga merasa jauh lebih nyaman sendiri, tetapi ada satu hari di antara berpuluh-puluh hari yang tiba-tiba muncul rasa rindu yang demikian kencang entah untuk siapa. Dan terkadang Tami dengan sengaja memahami rasa rindu itu dengan salah, bahwa dia rindu Dean. Karena toh, memori mana lagi yang masih segar dalam bayangan selain dia? Karena mereka pacaran begitu lama, tidak ada hubungan lain yang masih bisa diingat-ingat dengan minim usaha. Gurauan, diskusi, percakapan, lalu di selanya muncul memori pertengkaran mereka yang menyakitkan hati. Lalu kembali lagi masa yang manis, lalu yang pahit. Saling bergantian.

tumblr_lurkm4w6iw1qafcveo1_500

Memang perbedaan begitu tajam antara mereka berdua, sehingga jalan ke depan akan sangat sulit. Tidak hanya itu, Tami juga melihat bahwa Dean bukan jenis yang dengan teguh membela keberadaan mereka dari orang-orang yang menentang hubungan mereka. And it’s not making things easier for them. Tapi tak dipungkiri baik ke luar maupun ke dalam, Dean adalah cinta yang paling mengesankan untuk Tami.  He’s the love of her life. But now it’s gone.

wall_e_loves_eve_by_soldier1rszackfair

Tami berdoa dalam hati, mudah-mudahan kesempatan untuk bertemu yang seperti itu lagi tidak hanya sekali dalam kehidupan. Kalau pun hanya, sekali, Tami melanjutkan doa, lapangkan dadaku, ya semesta, untuk menghabiskan waktuku sendiri hingga ajalku tiba nanti.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s