Judul di atas bukan cuma sekedar judul. Coba kita baca dengan intonasi yang benar, selayaknya kalau kita menanyakan sesuatu. Anda kenal dengan Roy Sayur? Kalau jawabannya “iya”, maka bisakah Anda ceritakan ke saya siapa sebenarnya Roy Sayur? Soalnya, hampir dua tahun menulis untuk Linimasa, sekalipun saya belum pernah bertemu langsung dengan Roy Sayur.
Iya. Anda tidak salah baca kok. Saya belum pernah bertemu dengan Roy Sayur sama sekali.

Pertama kali saya tahu nama Roy Sayur ya dari Twitter. Saya lupa, siapa yang lebih dulu follow. Sempat lihat tautan blog pribadi beliau. Tulisannya menarik. Lalu pernah mengirimkan pesan ke saya via email, mengajak untuk menulis di linimasa. Waktu itu linimasa belum jadi seperti sekarang. Tidak langsung saya sanggupi. Pikirnya, blog pribadi aja tidak pernah di-update, apalagi blog orang lain.
Beberapa tahun kemudian, tawaran yang sama datang kembali. Cuma dia langsung mendeskripsikan konsep seperti yang Anda semua lihat sekarang. Saya langsung bilang “ya”. Entah kenapa yang membuat saya tidak berpikir panjang. Padahal saat itu, saya sedang terburu-buru makan siang sebelum mengejar meeting.
Selama itu, saya tidak pernah bertemu langsung dengan Roy Sayur. Komunikasi kami benar-benar hanya lewat bahasa tulisan. Saya punya nomer telepon Roy Sayur, tapi tidak pernah menelponnya. Saya tahu dia pakai iPhone, tapi kami tidak pernah FaceTime. Kalau berkomunikasi lewat WhatsApp, baik di grup ataupun obrolan pribadi, kami cuma menulis, dan tidak pernah meninggalkan voice note.

Jadi sampai sekarang, saya tidak pernah tahu wajah Roy Sayur, tidak pernah mendengar suara Roy Sayur, tidak pernah bertemu langsung dengan Roy Sayur.
Penulis Linimasa yang lain sudah pernah. Kecuali saya. Selalu ada anomali di setiap kelompok ‘kan?
Saya cuma tahu, atau kalau boleh dibilang “kenal”, Roy Sayur lewat tulisannya setiap Sabtu di Linimasa ini.
Roy Sayur yang saya tahu, selain mahir berbicara tentang ekonomi dan kebijakan negara dalam perekonomian, adalah Roy Sayur yang suka bersepeda. Seperti yang terlihat di foto-foto di tulisan ini. Semuanya saya ambil dari akun Path miliknya, tentunya dengan meminta ijin terlebih dahulu. Foto-foto ini juga dia share di akun Facebook dan Instagramnya. Di kedua aplikasi media sosial tersebut, dan di aplikasi serupa lainnya, tidak ada satu pun gambar atau foto yang menampakkan muka asli Roy Sayur. Kalaupun ada, pasti ditutupi sticker, sehingga yang tersisa hanya tampak tangan.

Apakah saya penasaran?
Jawabannya, kadang-kadang.
Siapa sih yang tidak penasaran dengan orang yang belum pernah ditemui, padahal sudah berkomunikasi selama bertahun-tahun? Kalau sudah begitu, biasanya Glenn atau Gandrasta yang memberikan definisi sendiri tentang Roy Sayur untuk memenuhi rasa penasaran saya.

Saya sempat “mengancam”, mau memenuhi ritual ‘kaul’ kalau Roy Sayur sampai datang ke festival film yang saya gelar. Waktu saya bilang ke teman-teman lagi mikirin kaulnya apa, ini jawaban Glenn:
“Kaul itu kan mesti yang bermanfaat. Misalnya, kalo Roy Sayur akhirnya dateng, kamu nulis buat linimasa seminggu full. Kalau bisa wefie bareng Roy Sayur, kamu nulis di linimasa selama sebulan.”
Jawaban saya waktu itu? “Hmmm. Aku pertimbangkan dulu.”
Untung tidak langsung bilang “ya”, dan untung juga sampai sekarang tidak pernah ketemu Roy Sayur.

Lagi pula, di dunia maya, we choose who we want to be. We are free to be what we want to be.
Roy Sayur sudah memilih untuk tidak menampilkan bentuk fisik aslinya sama sekali. Pilihan yang dijalani dengan konsisten selama beberapa tahun ini. Most likely, he will still be that way sampai dunia media sosial berakhir.
Dan sebagai orang di luar immediate circle Roy Sayur, saya harus menghargai pilihan itu. Demikian juga dengan opini, komentar atau apapun yang orang lain pilih untuk ditampilkan mewakili dirinya. Tentu saja kita juga berhak kepo atau ingin tahu, tapi kita juga perlu tahu bahwa ada ranah privacy yang harus kita hargai.
Patut dicatat, bahwa tanpa pernah tatap muka pun, komunikasi dan pekerjaan masih bisa lancar dilakukan. Tanpa pernah bertemu Roy Sayur pun, saya masih bisa menulis untuk linimasa tanpa absen setiap minggu sejauh ini.
Beberapa tahun silam, saya pun pernah bekerja dengan Glenn untuk sebuah project, tanpa kami harus bertemu terlebih dulu. Brief hanya lewat telepon dan email.
Tentu saja setelah itu saya menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan Glenn.

Yang penting, komunikasi lancar. Hati senang.
Belum pernah bertemu muka? Biarkan saja imajinasi yang berbicara.
Jadi, ada yang tahu siapa Roy Sayur itu?

udh setahun, dan kayaknya udh ketemu sama om roy, trus jadi nulis linimasa semingguan ga?
SukaSuka
Pal, setelah tahu, terus menurut kamu RoySayur itu siapa?
SukaSuka
Ada lah. Rahasia.
SukaSuka
oh. ywd.
SukaSuka
klo gasalah ya..wajah dari om roy ini pernah keliatan pas waktu acara sama pemilik akun twitter @twi****ID
lantas dari mana saya tahu itu om roy?
dari sepatunya.
saya kenal pemilik sepatu itu dari postingan gambar beliau di path & twitter.
di salah satu postingan twitter tsb, beliau tengah bersama glen yg lagi megang mic dan seorang gadis.
besar kemungkinan itu roysayur. meskipun ada kemungkinan itu bukan roysayur, melainkan mz agun. penulis lain linimasa. atau bisa jadi roysayur dan mz agun itu adalah sosok yg sama? entahlah.
dan ohya. ini cuma konspirasi. ehehehe
SukaSuka
Wooow! Kamu telaten sekali stalking-nya, Angga! 👍🏻
SukaSuka
bagaimana huruf, kata, kalimat, menjelma menjadi percaya dan ikatan.
tanpa mata bertemu mata. suara berjumpa gendang telinga masing-masing.
sungguh menarik.
SukaSuka
Romantis amat, mas.
SukaSuka
RYSR itu om gemesh yang kekinian, instagram aku di follow sama om RYSR, bahagianyaaaaah
SukaSuka
Wow, hebat! Om RYSR gak follow banyak orang lho.
SukaSuka
Apa mungkin ‘roy sayur’ itu jenis terong-terongan……?!
Secara profil pic nya terong sayur ungu…..
Atau itu hanya imajinasi saya yg kelewat tinggi…..😲
Setelah baca cerita mas Nauval jadi mikir….
‘Masa terong bisa nulis dan naik seli….’
Biarkan tetap jadi misteri…..😰
SukaSuka
Kami suka tanya2an lokasi main. Tepatnya dia yang tanya terutama kalau lagi di Bandung. Terutama kalau aku abis posting lokasi air terjun. Tapi sama, ketemu pun belum pernah walau pernah bersamaan ada di Bali (dan di Bandung tentunya). Biarkanlah dia menjadi misteri. Karena jangan2, he’s one of us
SukaSuka
Tapi neither of us fasih berbicara perekonomian negara sih, Shas.
SukaSuka
gue juga belum pernahhhh! Sekali melihat ga sengaja doang, pure coincident.
SukaSuka
Sekelebatan yang kau lihat itu jauh lebih banyak dari apa yang kudapatkan selama ini. 😦
SukaSuka
Lucu nih kisahnya. Biar imajinasi saja yang berbicara 😀
SukaSuka
Betul. Karena imajinasi membebaskan. #cieee
SukaSuka
ketua pimpinan presiden manager kepala bos direktur of head leader di Linimasa.com
SukaSuka
Exactly!
SukaSuka
“Man is least himself when he talks in his own person. Give him a mask, and he will tell you the truth.” – Oscar Wilde
Bisa jadi.
Berlindung di balik persona bisa memicu orang jadi Bully yang mengeluarkan komentar pedas dan gampang cuci tangan. Tapi bisa juga mengisolasi status penulis dari ide baik dan hiburan yang ditulisnya, sehingga bermanfaat buat semua.
Pertanyaan pentingnya, RSYR yang mana? 😊
SukaDisukai oleh 1 orang
Nice quote. Dan jawaban buat pertanyaan RSYR yang mana adalah: yang nulis tiap hari Sabtu.
SukaSuka
Roy Sayur adalah Batman.
SukaDisukai oleh 1 orang
… or Badman? wink
SukaSuka
Mas, kemarin itu waktu festival film, itu terbersit ingin ditanyakan.
Mas Roy Sayur itu nama aslinya siapa? Orgnya gimana, dll.
Tapi setelah baca ini, tampaknya foto-foto itu bs dijadikan hint utk mengenalinya meski mungkin kecil kemungkinan utk ketemu.
SukaSuka
Hahahaha. Jangan menyerah! Siapa tahu justru kamu yang ketemu duluan. 🙂
SukaSuka
what… hahahaha
SukaSuka
Kayak lagi smsan sama orang di mirc jaman dulu… something best saved in imagination
SukaSuka
Jaman sekarang emang enggak?
SukaSuka
Gw dah ga tau analoginya untuk jaman sekarang… hehehe
SukaSuka
Emang dulu suka nongkrong di channel mana kalo di mIRC?
SukaSuka
Hahaha… dah lupa… you r probing like a shrink
SukaSuka
Probing? I’m just asking. Who knows we might’ve met without knowing.
SukaSuka
mungkin roy sayur adalah pahlawan bertopeng 🙂
SukaSuka
Tapi dia nggak punya BatBike.
SukaSuka