Sebetulnya saya agak males ngomongin ini. Karena sebetulnya hal yang tidak begitu penting. Tapi karena wacananya terus berlanjut dan semakin mendapat perhatian seleb dan akhirnya saya jadi ikut nyemplung juga. Maklum anaknya suka keseret arus. Coba kita telaah ya apa yang sebetulnya terjadi dengan perhelatan Oscar tahun ini yang menginjak tahun ke-88 yang akan digelar akhir Februari awal tahun ini.
Setelah para nominasi Oscar diumumkan, seketika keputusan itu banyak menuai polemik. Yang menjadi masalah adalah tidak adanya aktor dan aktris kulit hitam yang dinominasikan. Hampir di semua kategori. Ada yang salah? Menurut saya tidak. Kenapa saya berani bilang begitu? Ya karena tidak ada yang layak untuk dinominasikan. Sesederhana itu sih sebenernya. Terus kenapa banyak yang sewot? Entahlah. Tapi istri dari Will Smith, Jada Pinkett-Smith yang vokal menyuarakan hal ini. Bahkan dikabarkan mereka akan memboykot perhelatan ini dengan tidak akan hadir. Jada menganggap Will Smith layak untuk dinominasikan di kategori Aktor Terbaik di film “Concussion”.
Satu lagi yang lantang menyuarakan hal ini adalah Spike Lee. Yang mau saya tanyakan kapan terakhir dia membuat film bagus? Kalo mau banyak aktor/aktris kulit hitam dinominasikan buatlah film yang bagus. Sesederhana itu. Ketika film “Straight Outta Compton” tidak mendapatkan nominasi apakah itu rasis? Atau karena film itu biasa saja? Saya juga bisa bertanya kenapa film “Love & Mercy” tidak mendapatkan nominasi satupun? Apakah AMPAS tidak menyukai Brian Wilson atau aktingnya Paul Dano? Dia putih. Brian Wilson itu legenda musik. Apakah itu rasis? Padahal film itu bagus sekali. Ketika film “Creed” hanya diwakili oleh Sylvester Stallone di kategori Aktor Pendukung Terbaik tapi tidak menominasikan Michael B. Jordan sebagai Aktor Terbaik apakah itu rasis? Tidak. Itu karena aktingnya biasa saja. Bukan karena dia berkulit hitam. Tapi dengan Matt Damon yang dinominasikan sebagai Aktor Terbaik di film “The Martian” itu memang cukup mengganggu saya. Aktingnya biasa saja untuk sekelas Damon. Saya lebih suka Michael Keaton di “Spotlight”, atau Dano di “Love & Mercy” yang masuk nominasi daripada Damon. “The Martian” film yang menghibur. Seperti “Armageddon”, tapi sutradaranya Ridley Scott. Bukan Michael Bay. Jadi tidak terjadi banyak ledakan yang berisik. Oya satu lagi Idris Elba layak dapet nomimasi di “Beast of No Nation”. Yang jadi pertanyaan, apakah film rilisan Netflix yang tidak tayang di bioskop bisa masuk ke Oscar?
Yang saya tanya sekarang sudah ada berapa aktor/aktris kulit hitam yang mendapatkan piala Oscar? Masih ingat dengan perhelatan Oscar tahun 2002 ketika itu Chris Rock yang menjadi pembawa acaranya? Siapa saja yang menang? Denzel Washington di film “Training Day”, Halle Berry di film “Monster’s Ball”, dan Sydney Poitier mendapatkan Honorary Award. Hitam sekali kan Oscar tahun 2002? Rasis dong? Less white? Yakan? Tapi mereka layak mendapatkannya. Kenapa Forest Whitaker bisa mendapatkan Oscar di kategori Aktor Terbaik pada tahun 2006 di film “The Last King of Scotland” mengalahkan Peter O’ Toole? Karena dia memang layak. Kenapa Jennifer Hudson mendapatkan Oscar di tahun yang sama di film “Dreamgirls” bisa mengalahkan Cate Blanchett? Karena memang dia pantas mendapatkannya. Ini sebetulnya hal yang biasa saja. Amrik presidennya hitam koq. Pernah punya menteri kulit hitam juga. Jenderal yang kulit hitam juga. Kalo memang populasi sineas kulit hitam “cuma” belasan persen di Hollywood ya ini hal yang wajar toh? Kenapa harus diributkan? Jangan bikin malu kulit hitam lah. Ice Cube saja tidak mempermasalahkan hal ini. Padahal film yang dibintangi anaknya yang berperan sebagai dirinya di “Straight Outta Compton” banyak pujian tapi tidak mendapat lirikan dari AMPAS. Tapi dia tidak ada niatan untuk memboykot. Kenapa harus memboykot toh dia juga tidak akan datang dari awal. Dinominasikan atau tidak.
Sebetulnya “perwakilan” kulit hitam di Oscar tahun ini sudah diwakili oleh satu orang. Pembawa acaranya. Yak. Tahun ini Chris Rock kembali menjadi pembawa acara Oscar untuk kali yang kedua. Banyak juga yang meminta dia untuk tidak tampil sebagai pembawa acara di perhelatan nanti. Tapi Chris Rock pintar. Pikirannya tidak sedangkal Jada. Ini sebetulnya yang patut ditunggu di Oscar tahun ini. Opening monologue dari komedian favorit saya ini akan membuat kuping sebagian orang panas. Chris Rock sangat mengerti dengan kondisi yang ada. Isu ini tentu akan mendapat perhatian besar dari dia. Dia sangat pandai memainkan isu rasisme. And oh trust me, mah nigga. He will deliver. The napalm bomb is gonna drop anytime soon. Setiap celetukannya nanti selama monolog akan menjadi wacana baru yang akan membuat orang bilang “Eh bener juga ya..”.
Sekarang pertanyaannya, sebelum Halle Barry mendapatkan Oscar pertamanya di tahun 2002–siapa aktris wanita berkulit hitam yang pernah mendapatkan Oscar? Jawabannya TIDAK ADA. Kenapa? Tanya aja sama Martin Luther King Jr. Terus gimana kalo kita bikin petisi aja terus boykot NBA? Abis pemaen basket yang jago negro semua. Rasis! #NBASoBlack. C’mon people let’s get it trending.
3 tanggapan untuk “#OscarsSoWhite: Piala Yang Tidak Akan Pernah Menghitam”
Setuju banget mbak. Ngapin juga nominasiin will smith? Tahun ini tahunnya caprio!!
SukaSuka
ini yang nulis mbak Agun? 🙂
SukaSuka
Iya. Adminnya. Ny. Agun. :’)
SukaSuka