Aku ndak percaya kalau aku pernah menciptakan mantra sekotor ini. Siang ini, waktu mbongkar kumpulan artikel di PC-lama, dia muncul. Tulisannya merah-merah dan besar. Waktu aku lihat tanggal terakhir benda ini bercokol sebagai file, adalah 2001. Amit-amit…
Tiur Janda Bahenol
Namaku Tiur, janda bahenol
Profesi jualan lobang dan alkohol
Kalau harganya pas, monggo dibedol
Semua laki-laki ketar-ketir
Dicolek sekali langsung melintir
Dilayani ya cengar-cengir
“Dek tiur, malam ini mau kemana?”
“biasa mas… ngangkang”
“waahh malam ini kakap ya?”
“bukan mas, malam ini giliran manuk perkutut!”
“lah, manuke mas kapan toh dek dapet giliran?”
“oalaahh mas, aku ndak ngelayani cabe rawit”
Aku Tiur, janda bahenol
Dari kecil memang sering melotot kalau lihat yang nonjol
Yang itu lhoo, nol.. satu.. nol
Sepuluh tahun bisnis selangkangan
Masih muda dan persis ratu kecantikan
Mas Gatot Kaca pelanggan utama
Penjual sayur mayur dan manufaktur
Laki-laki kaya raya asal Jakarta
Cukup pengalaman dan cukup umur
Ohhhh mas Gatot Kaca yang bijaksana
Ohhh mas Gatot Kaca yang gagah perkasa
“loh mas gatot kaca kok ganteng……”
“loh aku deg…degan”
Aku Tiur, janda bahenol
Jatuh cinta pada mas Gatot Kaca
Untukku Cinta itu haram katanya
Aku Tiur, janda bahenol
Baru sekali merasakan Cinta
Baru pertama butuh Cinta
Bukan untukku katanya
ohh mas Gatot Kaca
Demi cinta kutinggalkan bisnis tukar menukar cairan
Ohhh mas Gatot Kaca
Demi Cinta kujalankan bisnis sayur-sayuran
Atau setidaknya demi cinta aku rela sendirian
Kalau memang cinta itu bukan untukku dan haram, biarkan aku diam
Mencintai kesepian
Ohhh mas Gatot Kaca…..kawin yuk!