Selamat Ulang Tahun Anakku

Sajak Nizar Qabbani berbunyi seperti ini:

Jangan salahkan keadaan, jangan/ Jangan salahkan langit bila ia meninggalkanmu./ Sebab Tuhan, yang memberikan kemenangan/ kepada siapa saja yang dikehendakiNya, bukan tukang besi/ yang membentuk tombak buatmu./ Kurasakan sakit/ ketika kudengar berita pagi hari,/ dan anjing menyalak.//

Tulisan ini bicara soal apa? Situasi? Keadaan? Bagi saya ini bicara masa depan.Bicara soal garis yang telah ditentukan. Bahwasanya apapun upaya kita, sekuat tenaga, sepenuh jiwa, tetap pada akhirnya hasil ditentukan oleh yang Kuasa.

Masa depan.

Beberapa tulisan di linimasa berupaya menjangkau jauh ke depan, misalnya saja tulisan Glenn Marsalim dalam “Trilogi Sok Tau“.

Ketiga tulisan tersebut  ditulis berturut-turut pada bulan Oktober tahun lalu dan cukup  menarik perhatian  Institut Teknologi Bandung dan Glenn diminta untuk berbicara sebagai dosen tamu dalam diskusi ilmiah terkait Semiotika.

IMG_3992

Atau tekad saya dalam tulisan soal Pemerintahan Jokowi kelak bilamana tak sesuai dengan harapan.

Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Artinya, semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat sebagai tanda, takni sesuatu yang harus kita beri makna.  Tantangan dalam semiotika adalah saat harus menjawab apa yang dimaksud dengan tanda.

Mari kita tinggalkan soal tanda. Kita hadapi saja soal masa depan.

Persoalan masa depan adalah persoalan yang akan kita hadapi dan kita wariskan. Bisa jadi kita tak turut mengalaminya namun setidaknya ada yang dapat kita titipkan pesan, bahwa sebaiknya esok lebih baik dari hari ini.

Bagi sebagian orang, masa depan itu soal probabilitas. Bandar judi akan banyak menggantungkan hidupnya dengan masa depan yang relatif sekelumit di depan. Hanya sesaat setelah sekarang, misal: 2×45 menit ke depan dalam pertandingan Juventus versus Barca.

Bagi anak kuliah, tiga atau empat tahun lagi adalah pandangannya ke depan yang menjadi prioritas. bagaimana merumuskan masalah dalam skripsi, mempertanggungjawabkannya di depan dosen, menulis halaman persembahan, wisuda dan memasuki dunia dewasa: bekerja atau berwirausaha.

Bagi pasangan keluarga yang sedang mengajukan kredit rumah, masa depannya akan melampaui 15 tahun ke depan, hingga membayangkan leyeh-leyeh di beranda rumah saat telah lunas.

Bagi Warna atau artis seperti Krisdayanti, 50 tahun lagi adalah bagian yang penting untuk terus mencintai pasangannya.

Bagi sebagian lainnya, pandangan masa depannya adalah seribu tahun lagi, misalnya Chairil Anwar.

Jika ini terlalu subyektif, karena menghubungkan masa depan dengan nasib diri, maka apa yang dilakukan oleh duo Jerman ini lebih semanak lagi. Dua orang Berlin ini bernama Volker Tolle dan Daniel Kiendl.

Hyperraum, berencana memproduksi usaha penerbitan yang khusus bicara soal masa depan dengan ilmiah dan (sangat) artistik. Lompatan jauh ke masa depan dengan diawali beranjak dari masa lalu. Harus diakui bahwa  Future Chronicles adalah ide yang brilian, dan yang paling penting: mereka wujudkan.

Ada orang-orang yang melepaskan kediriannya untuk masa depan peradaban. Orang-orang yang menitipkan pesan kepada anak cucunya lewat kemajuan yang diwariskan. Orang-orang yang menurut Peter Thiel sebagai para manusia yang mengubah 0 menjadi 1.

Karena untuk bicara masa depan adalah layaknya pelari marathon. Namun kali ini bukan soal jarak, melainkan masa. Ini soal waktu. Soal keniscayaan bahwa waktu terus bergerak. Waktu sudah tentu ada garis finishnya.

Dan bagian paling menariknya adalah setiap orang memiliki garis finish masing-masing, tanpa ada yang sempat mengetahui persis.

Jadi, pertanyaan kali ini adalah:

“Apa yang sudah kamu lakukan jelang finish?”

Salam anget,

Roy

 

 

*) mohon maaf, penyakit lama kambuh untuk menulis judul dan isi tak sesuai. Tapi sesungguhnya memang anak yang kedua lagi berulang tahun hari ini.

“Selamat ulang tahun, Sayang. Hari ini Ayahmu sedang bahagia melihatmu tertawa”.

4 respons untuk ‘Selamat Ulang Tahun Anakku

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s