Dunia digital sudah bikin lompatan besar dalam komunikasi. Sosial media menggesernya lebih jauh lagi. Pesan-pesan lisan berkurang. Bicara tatap muka jadi canggung. Ngobrol melibatkan autocorrect. Atau dibantu Siri. Pertemuan boleh ditukar webinar atau group whatsapp dan blackberry messenger. Manusia bersatu di dunia maya. Terpecah belah di dunia nyata. Mematikan beberapa industri yang pernah trendi di jamannya seperti telegram, faksimili, pager atau morse.
Ndak gampang. Mengonversi semua unsur komunikasi lisan dalam pesan digital susah-susah gampang. Untungnya budaya komunikasi kita berkembang dengan aneka rintangan dan solusi.
EMOSI
Karena nulis “aku sedih” meninggalkan banyak interpretasi dengan level berbeda-beda, maka emosi satu ini bisa diungkapkan dengan cukup menuliskan:
๐ฆ atau
(T_T)
Yang terakhir bisa berarti menangis atau kelilipan atau kepala suku Indan Apache. Menangis minimal punya dua sebab, bahagia atau susah. Untuk menangis bahagia bisa gunakan ini:
(TvT)
Bagaimana kalau “aku sedih sekaligus senang.” Seperti waktu kita mendengar kabar rumah tangga Nassar dan Muzdalifah retak? Gunakan ini:
;(
Sepertinya senang dan marah punya emoji terbanyak. Yang paling sederhana:
๐ atau
(โฅ_โฅ) dan lain sebagainya.
Marah. Berurutan, tergantung jenis dan preferensi seksuil:
โะโ(โข_โข)โะโ atau
8==D (_o_)’.’) You!
Emosi yang paling rumit sekalipun selalu ada solusinya. Kepengen:
(:-ร)~
Menendang seseorang tepat di buah zakar:
(x)(x) atau
(#!#) atau
*@@* atau
>ofo< atau
)gg(
Bahkan untuk menggambarkan seseorang.
Wolverine: }:|
Frida Kahlo: {:|
Budi: (:{|)
Ibu Budi: (:|.)
INTONASI
Ada empat intonasi yang bisa diungkapkan lewat contoh ini:
“kamu di mana?”
“KAMU DI MANA?!”
“kamuu di manaaaaa?”
“kamu… di mana…?”
(:|.): “kamu di mana (:{|)?”
Kerasa kan bedanyaaaaa? Dan berikut ini untuk kasta lebih rendah:
“k4mu Dm4n4?”
Supirku, Gebi, bisa memanfaatkan intonasi sekaligus kasta untuk melemahkan lawan bicara:
“Maff om gangu nanty sya mao pnjem uwang lg 1jt bwat byar kntrakan nanty lngsng di ptong aj om dary gajy bulanan per 300 sekaly lg maff om menggangu maksih om…”
Tertawa:
hahahahahaha
hihihihihi
kwkwkwkwkwkwk
xixixixixi
Meski masih penuh perdebatan mengenai makna sesungguhnya. Gunakan dengan bijak karena ini berkaitan langsung dengan itikad kita berkomunikasi dengan lawan bicara.
JANGAN GUNAKAN PERANTARA!
Autocorrect, Siri dan makhluk goib digital lain sebaiknya jangan dilibatkan dalam komunikasi dua arah. Terbukti banyak peristiwa komunikasi berakhir fatal karena mereka ndak kenal emosi dan intonasi.
Friend on iPhone: “Siri, tell my wife I love her.”
Siri: “Ok, sending ‘I love her’ to your wife.”
Friend: “No no no!”
Wife SMS: “WHO IS HER?!”
Kejadian lain bersama autocorrect:
“Pak, anal meetingnya bisa dimulai?”
“aku tai”
“(:|.) tai. Karena (:{|) setorkan hartanya secara anal.”
Tinggalkan Balasan ke kolorjingga Batalkan balasan