Setidaknya ada tiga ayat di Al Qur’an yang mengharamkan umat Islam untuk mengkonsumsi babi dalam bentuk apapun. Ada di Surat Al-Baqarah ayat 173, Q.S Al-An’am 145, Q.S Al-Maidah ayat 3.
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Q.S Al An’am ayat 145.
Saya hanya ambil satu ayat aja. Karena kurang lebih artinya sama. Sama-sama kabur dan multi tafsir. Selain di Islam kalo tidak salah Kristen dan Yahudi juga ada yang mengharamkan babi. Yang jadi pertanyaan itu, kenapa harus babi sih? Karena kotor? Tidak bersih? Tidak aman untuk dikonsumsi? Berbahaya untuk kesehatan?
Sementara di Inggris sana, ada yang menulis bahwa setiap satu ons daging babi itu bisa membantu membuat 185 produk yang semuanya dipakai oleh semua umat manusia. Tanpa pandang agama. Ya. Babi itu sama bergunanya dengan pohon kelapa. Atau ganja. Hampir semua bagian bisa bermanfaat bagi manusia.
Lalu bagaimana dengan mereka yang makan gorengan di pinggir jalan? Bersihkah? Sehatkah? Lalu bagaimana mereka yang makan sate kambing? Bersih? Mungkin. Sehat? Belum tentu. Lantas bagaimana dengan mereka yang mengkonsumsi ayam goreng dari KFC atau BigMac dari McDonalds? Sehat? Itu junk-food kan? Haram? Menurut MUI sih halal.
Indonesia dengan penduduk muslim terbanyak di dunia ini ternyata tercatat juga sebagai penduduk dengan pengidap stroke terbanyak di dunia. Dan mereka yang mengidap stroke itu tentunya bukan karena mereka mengkonsumsi babi. Masa harus babi lagi sih yang disalahin.
Oya. Selamat Natal bagi yang merayakan. Selamat liburan. Jangan buang sampah dari mobil ya. Jangan lupa cek trigliserida dan LDL ya sehabis liburan dan makan enak nanti. Udah ah, saya mau ngabisin sop kaki kambing dulu nih. Keburu dingin.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. 6:141)
12 tanggapan untuk “Babi Itu Halal”
orang yang menulis artikel ini…serampangan menafsirkan ayat! anda muslim!? tulisan tersebut tdk mungkin ditulis orang muslim baik awam sekalipun!!
SukaSuka
KTP saya muslim. Serampangan bagian mana, Mas?
SukaSuka
Aih mati..
SukaSuka
keburu deadline
SukaDisukai oleh 1 orang
hahahaha…ini tulisannya kentang banget deh…udah serius baca nggak taunya…ya udah aja gitu…PHP abis
SukaSuka
Keburu ngantuk, Mas. Nanti disambung lagi ya. x)
SukaSuka
aku mba tau..huh
SukaSuka
Oh. Maaf, Jeng. :”)
SukaDisukai oleh 1 orang
walaupun setelah makan babi jadi sehat bebas dari stoke, jadi kebal terhadap berbagai macam penyakit atau setalah makan babi jadi jenius seperti Enstein atau setalah makan babi jadi SUPERMAN sekalipun, BABI TETAP HARAM karena tutunan hidup orang MUSLIJM adalah Al Qur’an dan Hadist. Kepada penulis janganlah jadi provokator, kalo anda Muslim janganlah jadi orang muslim bodoh, kalo anda non-muslim jadilah non-muslim yang cerdas.!!!
SukaSuka
Ini ribet banget hidupnya.. Nggak nyantai. Santai boz
SukaSuka
Er.. saya gagal paham sama tulisan ini sih hehe..
SukaSuka
ada yang bilang kalau babi itu ndak cuma haram dimakan tapi juga haram diucapkan.
misalnya pas lagi meeting sama bos atau ngobrol dengan calon mertua.
tapi semuanya halal.
jika terpaksa.
ndak sengaja dan secukupnya.
SukaDisukai oleh 1 orang