Say NO to VEMBER, kata Iru.
Bagi warga Ouagadougou (dibaca: wagadugu), “Say no to vember“ bisa saja diartikan sebagai: “katakan tidak untuk Blaise Compaore”. Tepat tanggal 31 Oktober 2014 kemarin, Presiden Compaore pamit undur dari masa kepemimpinannya sejak tahun 1987.
Ouagadougou adalah ibukota Republik Upper Volta, yang sejak 4 Agustus 1984 menjelma jadi negeri Burkina Faso. Adapun nama Burkina Faso artinya “Tanah bagi orang jujur”. Diambil dari dua bahasa mayoritas negeri tersebut. Bahasa Moore dan Dioula. Pergantian nama ini dilakukan pada masa pemerintahan Thomas Shankara, seorang tentara berpangkat kapten yang memimpin pemberontakan dan kemudian menasbihkan dirinya menjadi Perdana Menteri. Thomas Shankara sendiri akhirnya ditemukan tewas pada tahun 1987 setelah pemberontakan yang diinisiasi oleh Compaore berhasil menguasai negeri.
Hari ini Burkina Faso dikendalikan oleh Jenderal Honore Traore. Burkina Faso, negeri dimana pemberontakan datang silih berganti. Catatan Burkina adalah bagian dari buku sejarah Afrika. Benua dengan dominasi cerita kelam, gelap, getir, sedih, merah darah. Halloween (dibaca: kisah horror) yang (terpaksa) dialami setiap hari.
Ketika Toto menyanyikan “Africa” tahun 1982, Negeri Burkina Faso masih bernama Upper Volta. Tapi saat itu Africa sudah identik dengan kesedihan, kemelaratan dan kelaparan.
David Paich, sang kibordis sekaligus vokalis menuturkan: “At the beginning of the ’80s I watched a late night documentary on TV about all the terrible death and suffering of the people in Africa. It both moved and appalled me and the pictures just wouldn’t leave my head. I tried to imagine how I’d feel about if I was there and what I’d do.”
Bagi David Porcaro, penabuh drum Toto lagu ini adalah lagu dimana “a white boy is trying to write a song on Africa, but since he’s never been there, he can only tell what he’s seen on TV or remembers in the past.”
Hingga saat ini Afrika masih menghadapi masalah yang sama, melarat dan menderita. Berdasarkan catatan Richard Nelsson, wartawan the Guardian, sejak Revolusi Arab tahun 2011, setidaknya ada enam suksesi melalui pemberontakan yang terjadi di Afrika.
Republic of the Congo, 27 February 2011. Percobaan pemberontakan Presiden Joseph Kabila.
Mali, 22 Maret 2012. Kudeta militer atas kepemimpinan presiden, Amadou Toumani Touré. Kudeta yang membuka jalan bagi kelompok pemberontak Azawad menguasai sisi utara negeri. Hingga saat ini Mali diperintah oleh Presiden sementara Dioncounda Traore.
Malawi, 5 April 2012. Kudeta yang berkembang setelah kematian presiden, Bingu wa Mutharika, yang kemudian diambil alih oleh wakil presiden, seorang perempuan bernama Joyce Banda dua hari kemudian. Joyce didukung oleh Kepala Tentara Mali, Jenderal Henry Odillo, yang segera mengirimkan tentara untuk menjaga kediaman sang presiden baru.
Guinea-Bissau, 12 April 2012. Pasukan tentara menyerang kediaman mantan perdana menteri Carlos Gomes Júnior, yang memimpin di babak pertama pemilihan presiden. Tentara juga mengambil alih markas partai yang berkuasa dan stasiun radio nasional. Pemimpin kudeta dan mediator akhirnya setuju bahwa ketua parlemen Manuel Serifo Nhamadjo bertugas untuk memimpin pemerintahan transisi hingga pemilihan umum.
Sudan, 22 November 2012. Pemerintah Sudan mengklaim telah menggagalkan upaya kudeta, dan membawa tuduhan terhadap sedikitnya 13 warga sipil dan perwira militer yang dituding berada di balik plot untuk menggulingkan pemimpin lama Omar al-Bashir.
Republik Afrika Tengah, 24 Afrika Tengah Maret 2013, Michel Djotodia, pemimpin koalisi pemberontak Muslim Séléka merebut kekuasaan ibukota negara, Bangui. Dilantik sebagai presiden dan memegang kekuasaan sampai Januari 2014.
Mesir, 3 Juli 2013, Abdel Fatah al-Sisi menggulingkan presiden, Mohamed Morsi.
I’m not Cfrican or Bfrican. I’m an African.
Sebagian Afrika memang telah menjalani kehidupan modern. Hidup dengan gambaran keceriaan. Glenn Marsalim pernah membuat iklan untuk produk minuman di negeri Nigeria. Penasaran?
Namun Afrika adalah tetap “Afrika”. Dibalik kisah lucu yang tergambarkan oleh iklan diatas atau bisa kita saksikan lewat filem Madagascar, namun hiruk pikuk pergantian tahta dikisahkan dengan apik lewat filem The Lion King. Tahta Mufasa pada Simba yang dipertanyakan Scar. Filem yang menggambarkan negeri Afrika mendekati kenyataan adalah semacam filem Blood Diamond, Tsotsi, Hotel Rwanda, atau Black Hawk Down. Deretan filem yang mengisahkan bagaimana Afrika begitu dinamis. Senantiasa bergelora. Namun tetap dalam derita. Duka, duka dan duka lara.
Afrika. Benua yang diciptakan dan memberi kesan sama persis dengan judul filem terkocak sepanjang masa: The Gods Must Be Crazy. Dari tanah kelam, hitam, gersang tersebut masih dapat kita temukan intan berlian: Nelson Mandela.
The wild dogs cry out in the night
As they grow restless, longing for some solitary company
I know that I must do what’s right
As sure as Kilimanjaro rises like Olympus above the Serengeti
I seek to cure what’s deep inside, frightened of this thing that I’ve become
I bless the rains down in Africa..
Sampai disini saja. Tidak tega untuk bicara Africa dengan bawa-bawa nama Ebola.
Bonus:
Africa dalam gambar.
disamping blood diamond, ada juga django,
ato mungkin mau ME-lihat DARI sisi lainnya kapten philip?
ahh, aku hanya punya sedikit sekali referensi ttg benua ini,
dan sdikit sekali ingatan ttg sinetron little missi.
tanpa bermaksud menyinggung atau menorehkan luka pada pihak manapun,
ebola,
pernah inget tuduhan ttg senjata biologis?,
lalu siapa sesungguhnya teroris didunia ini?,
yg ini saya cumen nanya.
itu saja
SukaSuka
hahaha. django, little messi bukannya argentina ya.
ebola ini sebetulnya ya masih ada hubungannya dengan kedigjayaan messi. ebola. eticket. email. cuma bentuk maya dari permainan di atas lapangan rumput.
SukaSuka
menjelaskan bahwa referensi saya kurang sekali utk sesuatu yg perlu perhatian besar
hfffttt.
yaudah, jangan banyak2 ngobrolin konspirasi sandal jepit,
atut diciduk trus dikarungin
*ciut
**selain referensi sdkit, nyalinyapun demikian
SukaSuka
Okedekaka
SukaSuka
Padahal baru kemaren mikir ‘ini Afrika kenapa gini banget sih nasibnya, racism issue, starvation, poverty, dryness, ebola…etc…’ eh ini ada yg nulis.
SukaSuka
kebetulan semalam baca soal ebola, eh terus ada berita soal Burkina Faso. yaudah. tulis..
SukaSuka