Beberapa hari yang lalu Mark Zuckerberg, CEO Facebook, berkunjung ke Indonesia, setelah sebelumnya dari India. Banyak yang bertanya-tanya ngapain sih dia ke Indonesia? Lawatannya ke Indonesia sangat berbau politis karena presiden terpilih, Jokowi, akan segera dilantik. Sekarang sih sudah jadi Presiden RI yang ketujuh. Selamat ya Pak Jokowi.
Oh, rupanya dia ke Indonesia dalam rangka memperkenalkan proyek barunya yang bernama internet.org. Saya salah. Kirain mau selfie di Candi Borobudur. Menurut Zuckerberg, internet ternyata baru terjangkau oleh 1/3 penduduk di dunia ini. Artinya ada 2/3 penduduk sama sekali yang belum pernah melakukan aktifitas dengan koneksi internet. PBB tahun 2011 telah mencanangkan bahwa akses koneksi ke internet adalah hak asasi manusia. Hal ini diantisipasi oleh Mark Zuckerberg dengan membuat internet.org tahun 2013 lalu. Internet.org dibuat oleh Zuckerberg dengan menggandeng Nokia, Ericsson, Mediatek, Samsung, Opera Software dan Qualcomm. Kemitraan global agar internet bisa dijangkau oleh 2/3 penduduk dunia yang belum dapat akses internet.
Internet.org ini sederhananya adalah 911-nya internet. Ya seperti kalau di Amerika Serikat sana kalau kita menelpon ke 911 itu tidak kena pulsa. Atau 112 mungkin kalo di Indonesia. Tapi saya gak tau apakah 112 itu berfungsi atau tidak. Belum pernah coba. Browsing melalui internet.org ini gratis. Proyek ini sedang berjalan di beberapa negara Afrika dengan menggandeng sponsor dari perusahaan-perusahaan besar. Untuk di India mereka akan bekerjasama dengan Unilever.
Mulia sekali ya idenya. Memberikan internet gratis kepada mereka yang membutuhkan. Tapi satu hal yang pasti, Whatsapp akan diikutsertakan dalam proyek internet.org. Facebook apalagi. Ngapain beli aplikasi chat semahal itu kalau tidak ada perannya. Ya kan. Ujungnya? Mark Zuckerberg akan tetap berada di deretan teratas orang terkaya versi Forbes. Pundi uangnya akan bertambah banyak kalau proyek ini berhasil. Tidak ada yang gratis untuk internet gratis.
Ah, tapi jangan mikir terlalu jauh dulu. Jangankan gratis, untuk internet berbayar aja sekarang masih lemot. Streaming masih kayak goyang Annisa Bahar. Patah-patah. Ini pelanggaran hak asasi manusia. Tidak boleh didiamkan. Jokowi harus cermat memilih Menkominfo. Kriteria saya sih gampang. Jangan yang berjenggot, jidatnya item. hobi poligami, celananya ngatung. Jangan. Saya jamin butut kalau yang gitu dipilih.
Nih, Pak, udah saya sortir nama-namanya: Narliswandi, Agung Adiprasetyo, Dyah Kartika Rini Djoemadi, Suryopratomo, Syaiful Hadi dan Niken Widhiastuti, Jim Geovedi, Onno W. Purbo, Setyanto P. Santosa, Ferry Mursydan Baldan, Sri Sajekti Sudjunadi, Akbar Faisal, Bachtiar Aly.
Selamat pusing memilih, Pak. Ini baru satu Kementrian, lho. The worst is yet to come. :p
2 tanggapan untuk “Selamat Pusing Memilih, Pak!”
yo ngonoh podo pusing
SukaSuka
Reblogged this on agunsux.
SukaSuka