Orang malas berpikir. Tapi ingin terlihat berpikir.
Jadilah mereka mengutip. Mengulang. Mewarisi pikiran orang lain seperti barang warisan — tanpa tahu siapa pemilik aslinya, dan kenapa ia lahir.
Ini bukan hanya malas. Ini jumud. Beku.
Kejumudan itu Rasionalitas yang Statis
Kita diajari sejak kecil: “Gunakan akal sehat.”
Padahal akal sehat sering kali hanyalah kepercayaan lama yang belum diuji ulang.
Kita percaya bumi bulat, karena katanya ilmiah. Tapi tak bisa menjelaskan kenapa.
Kita percaya uang baik, kerja keras baik, jabatan baik — karena katanya itu logis.
Padahal kadang hanya sisa dogma yang disulap jadi etika.
Kita hidup di antara akal sehat yang tak lagi sehat.
Kemunafikan Dimulai Saat Akal Sehat Jadi Tameng
Kita menyebut sesuatu “tidak masuk akal” bukan karena ia salah — tapi karena ia asing.
Padahal semua ide besar dalam sejarah pernah tampak tidak masuk akal:
Galileo, tidak masuk akal. Bitcoin, tidak masuk akal. Cinta tanpa syarat, tidak masuk akal.
Tapi “tidak masuk akal” hanyalah kode sosial untuk: aku tidak suka ini.
Ia bukan bantahan. Ia pengalihan.
Pemikiran Bebas Butuh Keberanian, Bukan Repetisi
Berpikir mandiri itu mahal.
Ia mengharuskan kita:
Meninggalkan identitas lama. Meragukan guru. Menolak geng ideologis. Duduk sendiri dalam keheningan, tanpa kutipan, tanpa badge.
Itu sebabnya kebanyakan orang lebih memilih terlihat benar di mata sekelompok orang, daripada mencari kebenaran sendiri.
Akal Sehat Harus Di-reset
Akal sehat bukan warisan. Ia alat.
Dan alat perlu dipertajam — atau dibuang kalau sudah tumpul.
Uji ulang semuanya:
Apakah “kerja keras” masih masuk akal di era leverage digital? Apakah “hanya sekolah tinggi yang menjamin hidup baik”? Apakah “kebenaran” harus selalu ramai?
Kalau tidak dipertanyakan, itu bukan akal sehat. Itu ritual berpikir.
Berpikir Sendiri Adalah Tindakan Radikal
Kebebasan sejati dimulai ketika kamu tak lagi butuh persetujuan siapa pun untuk percaya sesuatu.
Berpikir sendiri itu sepi. Tapi di sana kamu akan temukan sesuatu yang jarang:
Kebenaran yang tidak dijual.
Dan mungkin, untuk pertama kali, kamu akan merasa bebas.
Salam anget,
Tinggalkan komentar