Ia memasuki rumahnya. Dilihatnya secarik undangan yang disisipkan di bawah pintu. Kaget. Entah dari mana si pengirim tau alamat ini. Ia lalu menutup pintu. Diputarnya anak kunci dua kali ke arah kanan. Ditariknya gagang pintu, lalu ditekan. Dua kali, biar pasti terkunci. Dilemparkannya tasnya ke atas sofa. Ia Berjalan ke arah meja makan sambil kedua… Baca Selengkapnya
Susah(nya) Tidur
Berbahagialah mereka yang bisa tidur nyenyak di malam hari. Gak cuma asal tidur aja, tapi tidur yang berkualitas. Waktunya pas waktu tidur, durasinya cukup, dan nyenyak. Dengan jam kerja yang nggilani, bagi saya sebagian orang, hal ini adalah sebuah kemewahan. Gak ingat kapan terakhir kali punya “quality sleep”. Sejak lulus SMA, ritme tidur saya berubah… Baca Selengkapnya
Lucky Number 13
Ini tulisan ke-13 saya di sini. Tidak terasa. Sudah tiga bulan saya dan teman-teman bergantian menulis untuk Linimasa. Sudah serupa warteg. Tulisan-tulisan yang disuguhkan rasanya berbeda-beda. Beda orang beda karakter, katanya. Tulisan Nauval seringnya melankolis, kerap menyentil pojok hati yang kadang sudah berdebu karena ditinggalkan—atau malah sengaja dilupakan. Setiap membaca tulisan-tulisannya ulu hati selalu hangat.… Baca Selengkapnya
HOMOSEXUALIS[LA]M pt. 4
“Katakan, Sayangku, siapakah lelaki yang paling berkuasa di negeri ini? Adakah yang lebih kuat dan hebat dariku?” “Ada. Bukan kau.” jawab sang kekasih dengan tenang. Ia pun terperanjat. Kaget. Ia tak mungkin tertandingi. “katakan, siapakah dia?” “Aku.” “Kamu..? Tapi… Bagaimana mungkin kamu bisa lebih berkuasa dariku?” “Aku tidak mengerti..” “Iya. Kamu memang penguasa terhebat negeri… Baca Selengkapnya
HOMOSEXUALIS[LA]M pt. 3
(sambungan dari Part 1 & Part 2) Ruangan besar itu begitu lengang. Hanya ada dua kursi yang saling berhadapan dan dipisahkan sebuah meja. Lelaki itu bernama Amir. Di depannya duduk seorang panglima Taliban. Berjubah putih, sorban yang sewarna, dan janggut yang panjang melewati dagu. Mereka tidak saling berbicara. Di dekat pintu ada seorang penjaga yang… Baca Selengkapnya
Homose…
TETOT! Tapi boong :))) Hari ini, karena lagi males, karena gak sempat, Maka sambungan HOMOSEXUALIS[LA]M Bagian 1 dan Bagian 2 dilanjutkan minggu depan saja, ya. Sepertinya kita semua perlu rehat sebentar. Apalagi Jumat lalu, setelah membaca tulisan saya, Doni (panggilan sayang untuk Gandrasta) jadi menerjemahkan sajak-sajak Rumi. Seharian penuh. Dia dimabuk gombal Rumi dan kami… Baca Selengkapnya
HOMOSEXUALIS[LA]M pt. 2
(lanjutan dari bagian pertama) Konya, 1248. Awal Desember. Malam itu, di luar, udara sedang dingin-dinginnya. Di dalam kamar, cengkerama sepasang kekasih sedang hangat-hangatnya. Bagi mereka ini ritual. Kebiasaan yang sudah dilakukan selama empat tahun. Menemukan Sang Empunya Semesta di antara percakapan. Hal yang sulit dimengerti orang-orang sekitar. Tapi siapa yang peduli, bagi mereka ini cinta.… Baca Selengkapnya
HOMOSEXUALIS[LA]M
Spanyol, 1485. Christopher Columbus belum punya niat untuk mencari “Dunia Baru” apalagi menginjakkan kaki di Amerika. Ia berhenti sejenak di tengah pelayarannya dan singgah di Granada. Kedatangannya disambut meriah ratu Isabella dan raja Ferdinand. Rupanya mereka sedang merayakan sebuah kemenangan. Kerajaan Katolik akhirnya bisa mengalahkan Moors, umat Islam dari Kekalifahan Umayyah, dan menguasai Spanyol. Sejarah… Baca Selengkapnya