Aktivitas Hari Ini

ā€”

Ancaman komunisme itu seperti hantu, tapi radikalisme justru telah nyata

Sepenggal kalimat itu terucap dari seseorang yang sedang berlari mengelilingi Monas pagi ini. Saya mendengarkan sembari mengimbangi kecepatannya dengan mengendarai sepeda. Sekujur tubuhnya berkeringat. Saya membatin, seharusnya mulutnya seharusnya jauh lebih basah kuyup.

“Entah siapa yang memulai dan siapa yang terus menggaungkan suara-suara ketakutan itu akhir-akhir ini. Monster yang terus diberi asupan gizi di benak beberapa pikiran warga. Otak menjadi arena pertarungan antara monster satu dan monster lainnya. Ada monster komunis, ada monster palu arit, ada monster LGBT, ada monster Pancasila, ada monster neolib, ada monster bid’ah, ada monster makar, ada monster tidak naik pangkat, ada monster diselingkuhi, ada monster dikhianati, ada monster Ā mandul, ada monster membujang sepanjang hayat. Monster yang berkembang biak tergantung bagaimana kita mengambil sikap: membiarkan tumbuh kembang, diternakkan, atau dikebiri hingga hidup abadi tapi tak dapat beraksi”. Tetap. Saya mengangguk-angguk. Saya mendengar. Diam.

Kami sempat menduga imlek seharusnya hari ini. Rintik hujan belum juga berhenti.

“Sepertinya kerukunan itu semakin Ā menjadi barang mahal di era digital”, teman saya berujar sembari mereguk segelas kopi. Saya justru heran kenapa setelah berlari pagi justru kopi jadi sajian akhir. “Dengan mudahnya jempol lebih gesit daripada lidah. Hape lebih cerewet dari sekelompok ibu-ibu yang mengelilingi gerobak sayur”. Sekarang teman saya mengunyah bakwan. Untuk penganan ini saya ikut bagian.

Sepanjang aktivitas olahraga pagi saya hanya mendengar. Sedikit mendengar, cukup mendengar dan amat sangat mendengar. Semua tergantung konsentrasi. Terkadang terpecah oleh lenggok kepangan mbakyu yang berlari santai, juga suara tentara yang berlari berkelompok seraya meneriakkan lagu-lagu perjuangan, juga milo dingin yang terus menerus ditawarkan penjual minuman cepat saji bersepeda.

Pria ini, yang baru saja berlari mengelilingi Monas tujuh kali, minum kopi dan melahap gorengan dan setia saya temani tak mengenakan arloji, hape, earphone, dan sepatu lari. Ia, berlari dengan seadanya. “Menurut Mas Roy, kita ini sedang apa? Berlari di roda hamster? Atau seperti kita berolahraga mengelilingi Monas, atau menuju garis finish idaman? Atau justru berjalan mundur sehingga seolah-olah kita berlari dan disalip mobil, disalip motor, disalip sepeda, disalip pejalan kaki, dan bahkan disalip tiang listrik?”.Ā Saya tetap dengan posisi semula. Mendengarkan. Bahkan atas sebuah pertanyaan.

Rinai hujan telah usai. Waktunya untuk membersihkan diri dan memulai aktivitas rutin: mencari nafkah.Ā Dalam perjalanan menuju kantor saya berjalan mendahuluinya dengan sepeda.

“Jika ada monster korupsi, monster toleransi, dan monster pornografi diadu sekaligus, menurut Mas Roy, siapa yang menang?”, dia berteriak dari belakang. Saya mendengar. SayaĀ tak menjawab.

“Monster akal sehat pun juga ada”, lanjutnya. “Sayangnya dia telah lama tewas.”

Saya gatal dan tak tahan lagi. Saya putar balik. Sepeda saya arahkan ke Bapak ini. “Kenapa? Dikeroyok monster lainnya?”

Bapak itu tak menjawab dan hanya menggelengkan kepala.

“Dia mati bunuh diri”.

[]

 

7 tanggapan untuk ā€œAktivitas Hari Iniā€

  1. haaaaahahhahahahahhaa

    selamat paaagiiiiiiii

    Suka

  2. ga sadar senyum terkembang baca ini. kayaknya kok enak punya teman yang setia mendengar kita. salah fokus

    Suka

  3. Orang Indian di Amerika Utara punya cerita: ada dua ekor serigala yang satu baik, cerah, dan bijaksana, dia diserang oleh serigala yang buruk, jahat, dan culas. Mereka lalu bertempur terus-menerus. Siapa di antara keduanya yang akan menang?…. Mereka yang saya, anda, kita, kami, mereka, beri makan.

    Kalau mau menghidupkan monsternya ada baiknya diberi makan…

    Suka

    1. Kisah yang menarik

      Suka

      1. Saya juga bacanya di zenpencils.com

        Suka

        1. terima kasih šŸ™‚

          Suka

Tinggalkan komentar

ā— About Me

Iā€™m Jane, the creator and author behind this blog. Iā€™m a minimalist and simple living enthusiast who has dedicated her life to living with less and finding joy in the simple things.