Homose…

TETOT!

Tapi boong :)))

Hari ini, karena lagi males, karena gak sempat, Maka sambungan HOMOSEXUALIS[LA]M Bagian 1 dan Bagian 2 dilanjutkan minggu depan saja, ya.
Sepertinya kita semua perlu rehat sebentar. Apalagi Jumat lalu, setelah membaca tulisan saya, Doni (panggilan sayang untuk Gandrasta) jadi menerjemahkan sajak-sajak Rumi. Seharian penuh. Dia dimabuk gombal Rumi dan kami semua kecipratan hujan cinta.

Ada beberapa sajak yang akan saya bagi di sini karena terjemahannya terlalu indah untuk disimpan sendiri.

“Kau adalah umpan sekaligus perangkap.
Jalan juga peta.
Sementara aku terus mencari.”


“Katakan.
Apakah gula ini lebih manis dari biasanya?
Atau dia yang membuatnya demikian?
Katakan.
Apakah bulan lebih indah dari biasanya?
Atau dia yang membuatnya demikian?
Ah.
Lupakan gula dan bulan.
Dia membuat segalanya berbeda.
Cahaya dari Tabriz.”


Anyway, beberapa bulan belakangan ini saya lagi demen-demennya mantengin Instagram dan mengamati kelakuan para penggunanya. Dan kadang hasil pengamatan iseng-nan-kurang-kerjaan ini saya bagi di Path dengan tagar #SekilasinfoIG. Ada beberapa yang betul-betul menarik perhatian saya.

1. Sulam alis Anggie Rassly sekarang antriannya sampai 2016. Kalau kamu masih mikir-mikir mau daftar, mendingan pasrah ajalah. Banyak perempuan yang gusar karena sudahlah bayarnya mahal, antriannya pun lama, teleponnya gak diangkat-angkat pula! huvFft,,,

2. Hanya Tuhan dan tukang bajaj yang tau kapan Kaftan Febiani Hermaini gak sold out. Harus diakui, teknik marketing Febiani Hermaini emang jempolan. Dalam waktu kurang dari 10 menit rilis, kaftannya langsung sold out. Padahal ndak tau yang dirilis ada berapa helai. Pokoknya SOLD OUT. Aku yakin, cuma dia yang bisa seenaknya buka-tutup toko sambil bilang “No Hate, Just Love.”

Hal ini bikin banyak perempuan gemes, udah nyoba berkali-kali tapi masih gak dapet-dapet juga. Mungkin sensasinya sama kayak waktu ikut Kuis Jari-jari. Ada istri kawan saya yang beruntung bisa membeli 4 helai, tapi ada juga yang cukup desperate. Mereka gak sungkan “menodong” pembeli dengan “Kalau kaftannya mau dilepas kabarin ya, sist.” atau “Ini gak mau dilepas aja ni, sista?”. Tapi ada juga yang sangat kreatif dan menjadikan ini kesempatan untuk mencari uang. Ngapain? Jadi joki. Kaftan-kaftan hasil jokian ini banyak yang jual lagi harganya pun dibanderol beberapa ratus ribu lebih mahal. kreatif banget, Sist!

 3. Template yang paling sering digunakan perempuan untuk membalas pujian adalah:   “Ah, engga kok, (punya) kamu lebih [insert bagus/cantik/keren/vintage]. Ehehe.”

4. Dan tentu saja, yang paling mengagumkan adalah kelakuan para sista-sista online shop di Instagram. Saking mengagumkannya, tulisan tentang mereka berhak mendapat postingan khusus. Di saat Twitter dihujani dengan ‘Social Media Strategist’, ‘Social Media Analyst’, ‘Specialist’, dan Social Media Nganunganu lainnya, sista-sista Instagram ini begitu militan dan coordi– (bersambung) (ehehehe)

 

7 respons untuk ‘Homose…

  1. hahahahahaha… ngakak poll gue bacanya (baca: senyum-senyum dikit karena di arah jam 3 & sejarak penggaris butterfly, ada boss) . Yang “Ah nggak, kamu lebih cantik lah..” sering gue baca di postingan instagram ponakan gue yang kelas 3 SMP, yang mana likenya ngga jarang lebih dari 50. Gue? Dapat like satu aja alhamdulillah. Ternyata berkat #tagfortag dan #likeforlike. Huft.

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s