Banyak yang gerah beberapa tahun ke belakang ini dengan kedatanganย genre musik baru bernama Electronic Dance Music (selanjutnya disebut EDM). Tapi sebaliknya banyak juga yang suka dengan jenis musik ini. Kenapa begitu? Benci karena jenis musik ini begitu populer? Atau karena musik ini tidak enak didengar? Musik kok ada suara mamut lagi nguap sih.
Dave Grohl, dedengkot dari Foo Fighters, ketika menerima Grammy Award di kategori Album Terbaik melalui album “Wasting Light” di tahun 2012 secara tidak langsung telah menyatakan sikap anti-EDM. ย Berikut pernyataannya:
โTo me, this award means a lot, because it shows that the human element of music is whatโs important. Singing into a microphone and learning to play an instrument and learning to do your craft, thatโs the most important thing for people to do. โฆ Itโs not about being perfect, itโs not about sounding absolutely correct, itโs not about what goes on in a computer. Itโs about what goes on in here [your heart] and what goes on in here [your head].โ
Win Butler dari Arcade Fire dan Alex Turner dari Arctic Monkeys juga menyatakan hal yang kurang lebih sama maknanya di kesempatan yang berbeda. ย Benarkah begitu? Mari coba diurai.
1. EDM itu terdengar sama
Coba simak dengan seksama dua video musik di atas. Apakah masih terdengar sama? Kalau iya, sebaiknya berhenti dulu baca tulisan ini, push-up dulu 20 kali, lalu coba cermati gambar di bawah ini:
Penat ya liatnya? Sama. Tapi agar tulisan ini jadi penad memang seyogyanya disisipkan gambar tersebut.
2. EDM itu bukan musik
Oya? Musik elektronik sudah ada dari seratus tahun yang lalu. Jauh sebelum blues atau jazz. Konsepnya sudah dimulai oleh seorang futurist bernama Luigi Russolo dengan Art of Noises-nya. Donna Summer dengan bantuan Giorgio Moroder (iya Giorgio Moroder yang dijadiin judul lagu oleh Daft Punk)) sudah memulainya dengan aliran musik disko di tahun 70an akhir. Tarik ke belakang lagi Kraftwerk sudah memulai musik elektronik di Jerman sana. Maju ke depan di tahun 80an kita tahu new wave (yang banyak didominasi instrumen elektronik) adalah yang menguasai pasar musik. Maju ke depan lagi di tahun 90an kita punya Chemical Brothers, Fatboy Slim atau Tiesto. Mereka semua musik elektronik bukan?
3. EDM dulu tidak sebesar ini.
Mungkin ini salah satu penyebabnya. Musik ini begitu dibenci karena industri ini begitu besar dan sangat rapih pengorganisasiannya. Di tahun 2013 saja industri ini (Even-Driven Marketing banyak orang memparodikan), mengalirkan uang sebanyak lebih dari $6 milyar. Itu artinya Madonna, Bruce Springsteen, dan Roger Waters dikalahkan oleh tiga orang DJ bernama Avicii, David Guetta, dan Zedd secara keseluruhan dari segi pendapatan. Ya faktanya memang begitu. Menyedihkan? Saya tidak tahu. Tapi itu uang yang sangat banyak.
4. EDM itu mengundang pendengarnya memakai narkoba
Banyak yang bilang kalo datang ke perhelatan EDM itu gak asik kalo sadar. Harus ada substansi. Hmm.. Mungkin benar. Tapi bukankah banyak musisi rock dan penggemarnya juga yang “terjerumus” narkoba? Kita juga sering melihat berita di televisi tawuran di perhelatan musik yang biasanya dimeriahkan oleh musisi dangdut. Biasanya para pelaku dalam pengaruh alkohol. Oplosan kebanyakan.
5. EDM itu murahan dan komersil
Mungkin murahan. Mainstream? Ya. Komersil? Itu jelas. Lagu yang paling banyak didengar di Spotify saat ini dipegang oleh Avicii – Wake Me Up. Sudah dengar lagu Coldplay – Sky Full of Stars? Atau coba lihat dan dengar iklan-iklan di televisi lokal saat ini. Banyak iklan yang dihiasi oleh musik dari jenis EDM. Atau yang terbaru coba simak trailer dari film Supernova. Novelnya yang pertama saya suka sekali. Lihat filmnya? Mbuh. Pasti tidak akan sebagus bukunya.
6. DJ itu bukan musisi & tidak membutuhkan bakat untuk memainkan EDM
Mungkin ada benarnya pernyataan ini. Tapi siapa yang peduli? Selama DJ bisa mengajak banyak orang bergoyang, berdansa, memenuhi banyak festival yang diadakan–sebetulnya mereka sudah sukses melaksanakan tugasnya. Mereka mungkin tidak begitu peduli dengan kata seni. Kalau mau liat seni silakan pergi ke museum terdekat. Itu mungkin yang akan mereka bilang. Bakat?ย Pernah dengar kata punk-rock? Apakah Sid Vicious–salah satu personil dari Sex Pistols–bisa memainkan bass? Apakah para personil The Ramones adalah musisi yang berbakat?
“Jadi anak EDM mana lo? DNB ya? Maen di berapa BPM? Ada tiket DWP lebih gak? Mau dong. Pengen hacep nih, Bruh!”
nb: (gambar saya curi di google)
Tinggalkan komentar